Sentani, Teraspapua.com – Perjuangan kita belum selesai. Hari ini saya berdiri di sini bukan sebagai seorang yang kalah, tetapi sebagai seorang pejuang yang masih tegak berdiri.
Hal ini disampaikan calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano saat menyapah pendukung dan simpatisan di pelataran Kantro Klasis GKI Sentani, Rabu (26/2/2025) setelah tiba dari Jakarta.
Kita telah melalui banyak rintangan, dari awal pencalonan hingga kini, tetap saja ada yang berusaha menghambat perjuangan kita.
“Kita pernah direbut haknya, kita pernah dijegal, tetapi kita tidak pernah menyerah, dan hari ini, meski kita masih harus menghadapi ujian lain, kemenangan itu sudah di depan mata,” kesalnya.
Dikatakan, Mahkamah Konstitusi telah memutuskan dua hal yang mendasar. Yang pertama, mereka memutuskan untuk mengganti calon Wakil Gubernur saya, Bapak Yermias Bisay, hanya karena persoalan administrasi yang sepele di mata banyak orang.
“Ini bukan sekadar pergantian nama, ini adalah upaya menghalangi kebersamaan kita yang telah terjalin kokoh. Namun, ingat baik-baik, perjuangan bukan tentang siapa yang berdampingan dengan saya, tetapi tentang rakyat Papua yang berada di belakang kita,” ujarnya.
Yang kedua, Mahkamah memutuskan untuk menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam kurun waktu 180 hari ke depan.
Menurut BTM, sebuah keputusan yang harus kita terima dengan kepala tegak. Namun, ada satu hal yang harus kita ingat: tidak ada satupun yang menggugat suara kita. Tidak ada yang berani menyentuh angka-angka yang menunjukkan kemenangan kita.
Itu artinya, mereka mengakui kekuatan kita. Mereka mengakui bahwa suara rakyat telah berbicara. Yang mereka lakukan hanyalah memperlambat kemenangan kita, tetapi mereka tidak bisa menghentikan takdir yang telah Tuhan tetapkan bagi Papua.
BTM pun mengutip Firman Tuhan dalam Yesaya 40:3 “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
“Saudara-saudaraku, kita harus memiliki kesabaran dan kekuatan dalam perjuangan ini. Kita bukan hanya berlari untuk menang, tetapi kita sedang terbang tinggi seperti rajawali menuju kemenangan yang telah disediakan Tuhan bagi kita,” lugasnya.
Diingatkan, jangan biarkan rintangan membuat kita lemah, karena kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam perjalanan ini.
Dikatakan,180 hari itu bukan waktu yang lama.180 hari itu adalah kesempatan kita untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Papua tidak bisa dipermainkan. 180 hari itu adalah waktu bagi kita untuk kembali menguatkan barisan, merapatkan perjuangan, dan memastikan bahwa suara rakyat tetap tegak berdiri di atas kebenaran!
“Anak-anak adat Tabi dan Saireri, ini adalah panggilan sejarah. Jangan biarkan perjuangan ini sia-sia. Berdirilah tegap, kobarkan semangat, kita akan menangkan Papua dengan cara yang terhormat dan bermartabat,” jelasnya.
Kita bukan bangsa yang mudah diintimidasi! Kita bukan generasi yang gentar menghadapi tantangan! Inilah saatnya kita tunjukkan kepada dunia bahwa Papua berdiri teguh, Papua tidak goyah, Papua siap menang dengan kehormatan,” imbuhnya.
Mantan Wali Kota Jayapura itu juga ingatkan, agar kita harus tetap bersatu dalam tekad dan perjuangan.
“Musuh terbesar kita bukanlah mereka yang berusaha menghalangi jalan kita, tetapi keraguan dalam diri kita sendiri. Jika kita tetap solid, tetap percaya, dan tetap berpegang teguh pada keyakinan kita, tidak ada satu kekuatan pun yang dapat meruntuhkan semangat kita,” ujarnya lagi.
Marilah kita jadikan setiap langkah sebagai bagian dari perjalanan menuju kemenangan! Jangan pernah takut, jangan pernah ragu, karena kita berjalan dalam kebenaran! Kita adalah pejuang yang telah ditempa oleh sejarah, kita adalah penerus yang akan mengukir kemenangan baru untuk Papua,” pungkasnya.
(Har/Rck)