Dari Mansinam Ke Aitumeri, YPK Hadir Untuk Mencerdaskan Anak-Anak Papua

Wakil Ketua I, Badan Pekerja Sinode GKI di tanah Papua, Pdt Hizkia Rollo

Jayapura, Teraspapua.com – Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di Tanah Papua menggelar ibadah syukur HUT ke- 63 tahun di Hotel Horison Padan Bulan,
Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (8/3/2025)

Sebagai Wakil Ketua I, Badan Pekerja Sinode GKI di tanah Papua, Pdt Hizkia Rollo bersama dengan Gereja Protestan Indonesia di Papua,semua pimpinann gereja diaras Sinode, Klasis dan jemaat-jemaat menyampaikan selamat ulang tahun untuk Yasan Pendidikan Kristen di tanah Papua yang ke 63 tahun.

“Kami mendirikan sekolah ini dengan satu maksud dan tujuan sesuai dengan sabda pendeta Izaak Samuel Kijne di bukit Aitumeri, Teluk Wondama pada tanggal 25 Oktober 1925. Orang akan datang dengan kepintaran tinggi, kepandaian, hikmat dan marifat, tapi mereka tidak akan membangun bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri,” ujar Hizkia Rollo.

Lanjut Rollo, lalu didirikanlah sekolah-sekolah untuk mendidik putra-putri Papua supaya mereka mampu memimpin dirinya di negerinya, karena itu Yayasan Pendidikan Kristen ini adalah satu nafas yang tidak terputuskan sejak misi kekabaran injil pertama 5 Februari 1855, dan sekolah guru dari Mansinam di pindahkan ke Miei

Dikatakan, Pdt. Izaak Samuel Kijne juga pindah ke Miei dan dia bersabda. Selanjutnya guru-guru yang datang dari Maluku, Sangihe Talaud, Minahasa, anak-anak Papua sendiri di didik oleh I. Z. Kijne supaya mereka dikirim ke kampung-kampung ke desa-desa mengajar anak-anak di kampung-kampung.

Guru-guru ini mereka mendidikan tanpa pamrih, berbeda dengan guru-guru saat ini, kalau tidak mendapat gaji atau bisa dengan alasan apa saja tinggalkan sekolah, sehingga anak-anak tidak bisa sekolah, maka angka putus sekolah di tanah Papua begitu tinggi. Apakah itu karena orang tuanya, tapi juga ada faktor pendidiknya juga.

“Kita punya gubernur di 6 provinsi, para bupati dan walikota di 6 provinsi, kita juga punya Dewan Perwakilan Rakyat provinsi dan kabupaten kota, Majelis Rakyat Papua ini adalah satu kesatuan yang utuh untuk bagaimana merancang bangun regulasi tentang pendidikan di tanah Papua,” paparnya.

Sehingga anak-anak Papua jangan putus sekolah. Itu kan aneh , tanah yang kaya raya, tetapi anak-anaknya miskin, anak-anaknya putus sekolah ibarat itik berenang di telaga mati kehausan, tikus jatuh ke lumbung padi mati kelaparan.

Padahal menurut Rollo, negeri yang sangat menjanjikan, apa yang tidak ada di negeri, semua ada. Apakah ini karena sistem penilaian pendidikan yang salah, karena itu perlu kita evaluasi kembali.

Supaya di HUT 63 tahun ini Yasan Pendidikan Kristen di bawah kendali, Joni Y. Betaubun, Ketua Dewan Pengawas Ibu Kristhina Luluporo Mano dengan semua staf, termasuk Sinode sebagai Pembina, satu kesatuan hati. Untuk menjadikan Yayasan Pendidikan Kristen adalah perpanjangan tangan Tuhan, menjadi berkat untuk bangsa ini memasuki masa depannya.

“Kalau Yayasan ini hadir dengan tidak bisa mencerdaskan kehidupan anak Papua, berarti YPK ini salah hadir di tanah Papua, karena itu perlu kita evaluasi, memperbaiki apakah pengurusnya yang salah apakah pimpinan sinode yang salah, apakah gurunya yang salah, apakah muridnya yang salah, evaluasi secara total harus dilakukan pada rapat kerja pendidikan GKI di tanah Papua dibawa kendali Badan Pekerja Sinode GKI pada bulan Mei mendatang,” pungkasnya.

(Har)