Jayapura,Teraspapua.com – Calon Gubernur Papua Matius D. Fakhiri disambut ratusan relawan dan massa pendukung MARI-YO di Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu (16/3/2025).
Dengan membentang spanduk bertuliskan selamat datang bersama masyarakat mari kita wujudkan “Papua Cerah” di depan pintu keluar kedatangan penumpang umum, Matius Fakhiri atau MDF disambut dengan tarian adat.
“Saya berharap di Pemungutan Suara Ulang (PSU) pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua. Seluruh partai pendukung solid, dan bekerja untuk memperkuat kekuatan dukungan hingga ke akar rumput,” ucapnya.
“Mari merapatkan barisan, partai partai pengusung saya berharap kita bersabar sampai dengan selesainya hari raya Idul Fitri, sebab setelah hari raya, Golkar sebagai partai pengusung utama akan datang ke Jayapura untuk melakukan musyawarah daerah (Musda),” terang Fakhiri saat ditemui wartawan.
Sebagai calon yang diusung Partai Golkar, ujar Fakhiri, ia akan taat asas dan tetap loyal dengan apa yang nantinya akan diputuskan dalam Musda.
“Partai pendukung lain, saya sudah datang ke Demokrat, Perindo, Nasdem untuk meminta penguatan. Untuk partai lainnya saya akan melakukan komunikasi segera. Saya berharap nantinya semua partai pendukung bisa menguatkan dukungan hingga akar rumput, dan Golkar tentunya akan perkuat setelah merapikan barisannya,” tegasnya.
“Golkar dengan Demokrat. Ini akan kami selesaikan dalam waktu yang tidak lama yakni 14 hari ke depan,” sambungnya.
Sambil menunggu itu, MDF berharap seluruh pengurus partai yang tergabung dalam koalisi Papua Cerah, untuk tetap bekerja mempersiapkan semuanya sampai dengan memperkuat akar rumput.
“Kita tidak boleh kalah cepat, dan takut lagi. Kita harus keluar untuk bertarung karena negara ini negara demokrasi dan hukum. Oleh karena itu, mari kita lawan sesuai prosedur,” tegasnya lagi.
Ia berpesan kepada partai, tokoh agama, tokoh adat dan lainnya yang tergabung di MARI-YO untuk sampaikan hal-hal kebenaran kepada setiap pendukungnya, supaya yang dimunculkan diluar itu sesuai dengan apa yang masyarakat saksikan dalam seluruh proses sidang DKPP maupun Mahkamah Konstitusi (MK) terkait kasus pilkada sebelumnya.