MALUKU  

Ini Klarifikasi Herman Lerebulan Terkait Pemberitaan “ Dinas Pendidikan KKT Potong Gaji Guru Honor 3 Bulan”

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Herman Yoseph Lerebulan

Jayapura, Teraspapua.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Herman Yoseph Lerebulan memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang dimuat berjudul “ Dinas pendidikan KKT potong gaji guru honor 3 bulan, bahkan diancam akan diberhentikan jika dibeberkan di media” pada edisi Kamis ( 13/5/2021).

Berikut klarifikasi yang disampaikan kepada redaksi Teraspapua.com via televon selulernnya, Senin ( 17/5/2021) siang.

banner 325x300banner 325x300

Pada tanggal 10 Mei 2021 saya buat apel karena mengundang semua guru sesuai SK 332 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Kita punya tenaga PAUD (77) orang, SD (112), SMP ( 112) dan Dikbud/Korwil (31) orang,” rincinya

Lanjutnya, dari data tersebut ada yang TMT dari bulan januari juga dari April.

Namun yang terjadi sebenarnya, ketersediaan anggaran memang tidak mencukupi, karena devisit Rp. 1, 9 Milyar.

Setelah kami konfirmasi dengan BPKAD, pagu anggaran yang tersediah hanya Rp. 5. 200. 000. 000, jika dibayarkan kepada keseluruhan 332, berarti anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp. 6. 900. 000. 000 milyar maka devisit Rp. 1, 9 milyar.

Sehinggah jika dibayarkan dari bulan Januari sampai Desember 2021, tentu anggaran tidak mencukupi,” sambungnya.

Maka kata dia, dalam apel disampaikan hal ini akan dibicarakan bagi mereka yang TMT nanti bisa diinisiasi dengan dana BOS, kalau dia guru yang benar – benar secara fisik melakukan pembelajaran harus ada keterangan dari kepala sekolah.

Bukan saya potong. Jadi anggaran yang tersediah hanya Rp. 5,2 milyar, maka akan dibayarkan sisa pada April bulan berjalan,” tambah dia.

Kalau andaikata kita bayarkan dari Januari maka sampai Oktober tidak mencukupi, maka akan dibuat di perubahan anggaran, di kurang bayar.

“Jadi kita masih kekurangan Rp. 1, 9 Milyar,” ucapnya.

Kadis juga menuturkan, saat memberikan arahan di apel didirnya melarang semua guru untuk melakukan aksi demonstrasi. Sebaliknya dia meminta datang untuk musyawarah dan mufakat.

Saya buka ruang untuk mereka, akhirnya 3 perwakilan datang untuk kita jelaskan dan mereka mengerti

“Jadi saya jelaskan ketersediaan anggaran dan akhirnya mereka mengerti dan paham. “ Jadi gaji mereka bukan dipotong,” imbuhnya.

(arc )