Teka Teki Calon Wagub Papua Yang Diusung Golkar, Yang Jelas Bukan Kader

Plt. Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua, Dr. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S, Si, MT

Jayapura,Teraspapua.com – Plt. Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua, Dr. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S, Si, MT menjelaskan, dua nama yang sudah diputuskan oleh DPP Golkar, yakni Jhon Tabo dan Komjen Pol Paulus Waterpauw sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Papua.

“Yang jelas Komjen Waterpauw, bukan kader dari Partai Golkar,” cetusnya kepada wartawan usai membuka kegiatan vaksinasi massal di depan kantor Golkar Provinsi Papua, Jalan Percetakan, Kota Jayapura, Sabtu (07/08).

banner 325x300banner 325x300

Saya kira lanjut dia, dengan diputuskan dua nama tersebut, DDP sudah memikirkan secara matang untuk “Kepentingan Negara”,  Papua dan juga untuk kepentingan Partai Golkar sendiri.

Oleh karena itu, dirinya menghimbau, berdasarkan amanat AD/ART organisasi Partai, kita selaku bawahan harus dan wajib mengamankan kebijakan apapun yang diputuskan oleh DPP.

Lebih lanjut dikatakan Kunia Tandjung, kami mempunyai mekanisme sendiri dalam proses penetapan atau pengisian calon kepala daerah, baik itu reguler (menghadapi Pilkada), atau PAW di tengah jalan.

Dengan munculnya dua nama yang diputuskan oleh DPP Golkar, dalam bursa pencalonan Cawagub Papua, itu berdasarkan aspirasi dari tokoh masyarakat, bahkan dari tokoh maupun kader Golkar sendiri, kata Kurnia Tandjung.

Dirinya pun berharap, penganti Alm Klemen Tinal sebagai Cawagub Papua, itu dari Partai Golkar. Karena sesuai dengan komitmen yang dibagun dari awal tahun 2013.

Kala itu Lukas Enembe (Ketua DPD Demokrat) dan Klemen Tinal (Ketua DPD Golkar), mereka terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, dan semua berjalan sukses juga mendapat dukungan dari masyarakat.

“Sehingga, gantinya Alm Klemen Tinal harusnya dari Partai Golkar”, tandasnya.

Terkait dua nama yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh Partai Golkar dalam bursa pencalonan Wagub Papua, sedangkan Partai koalisi Papua bangkit jilid II hanya memintah satu nama.

Kurnia Tandjung mengatakan, Golkar tetap mencalonkan dua nama, kenapa demikian karena tidak ada dalam aturan. Kalaupun nanti DPP Golkar putuskan hanya satu nama, kami akan sampaikan ke publik,” pungkasnya.

(Vmt)