Jayapura, Teraspapua.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, Asep A. M. Khalid mengatakan, banjir dan longsor yang terjadi di kota Jayapura pada tanggal 7 Januari 2022 lalu, sebanyak 60 titik.
“Ada beberapa titik yang sudah ditangani dan ada beberapa juga yang sementara kami usulkan ke pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)” terang Asep beberapa waktu lalu kepada Teraspapua.com di kantor Wali Kota Jayapura.
Pasalnya menurut Asep, keterbatasan anggaran dari pemerintah kota sehingga kami meminta dukungan dari pemerintah pusat untuk di backup.
“Jadi, sifatnya urgent untuk beberapa titik itu sehingga di masa transisi Wali Kota dan Wakilnya ini dalam waktu dekat semuanya bisa terjawab,” harapnya.
Asep juga mengakui, lokasi longsor yang sangat parah dan memakan anggaran yang sangat besar yaitu jalan alternatif yang menghubungkan poros Waena ke Jayapura.
Dan saat ini lokasi tersebut sementara di tangani oleh pemerintah Provinsi. Sekarang dalam tahap pengerjaan mudah-mudahan bulan depan jalan tersebut sudah bisa difungsikan.
Sementara yang ditangani oleh pemerintah kota yaitu pengerukan kali di daerah SMA4, Perumnas 4 dan Organda.
Selain itu kata Asep, pemerintah kota juga membangun talud di sekitar SMA 4.
“Bahkan banjir dan tanah longsor tersebut kita estimasi anggaran memang sangat besar mendekati 200 miliar,” akui Asep.
Dan kami telah usulkan untuk pemerintah pusat dari dana siap pakai dan mudah-mudahan pemerintah pusat bisa membantu pemerintah kota, terutama untuk beberapa titik yang urgent
Dia juga berharap, di penghujung kepemimpinan Wali Kota, Dr. Benhur Tomi Mano, MM dan Wakilnya, Dr, Ir. H. Rustan Saru, MM, proposal yang kita ajukan ke pusat untuk penanganan lokasi banjir dan longsor bisa terealisir,” tutup mantan kepala BPBJ Kota Jayapura itu.
(tp-01)