Jayapura,Teraspapua.com – Usai acara penutupan Konsultasi Nasional (Konas) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), tahun 2022, di Ibukota Provinsi Papaua, Kota Jayapura, para peserta GMKI dari seluruh Indonesia diajak Panitia Konas GMKI untuk berwisata ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Skouw.
Wisata ke PLBN Skouw, tak sekedar wisata, para peserta Konas membentangkan bedera Merah Putih yang mengambarkan tentang bagaimana kebersamaan dan tanggungjawab sebagai anak-anak bangsa, yang melihat Papua adalah bagian dari integral NKRI.
Ketua Panitia Konas GMKI Jayapura tahun 2022, Benjamin Arisoi mengatakan, GMKI adalah bagian dari perjuangan bangsa untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat.
“Dengan hadirnya pengurus cabang GMKI seluruh Indonesia termasuk seluruh pengurus pusat GMKI, di PLBN Skouw, mengambarkan tentang bagaimana kebersamaan dan tanggungjawab, sebagai anak-anak bangsa, melihat Papua adalah bagian integral dari NKRI,” tegas Arisoi.
Lebih lanjut kata Arisoi, pengibaran Bendera Merah Putih adalah bagian dari tanggungjawab mahasiswa Kristen. Untuk menegakan integritas bangsa ini, menujuh masyarakat yang lebih baik kedepan.
Dengan hadirnya PLBN di Skow, merupakan sebuah kebangaan bagi masyarakat Papua khususnya di Kota Jayapura. “Untuk itu, GMKI menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kebijakan membangun PLBN ini,” tandasnya.
Sementara itu senior GMKI Papua, Elia Loupatti menambahkan, GMKI adalah satu gerakan ekomonisme dan nasionalisme.
Karena itu kami selaku tuan rumah mengajak teman GMKI berwisata ke PLBN Skouw, untuk memperkenalkan kepada kader-kader muda GMKI sebagai bagian integral dari generasi muda Indonesia bahwa mereka datang di Jayapura Papua, mereka bisa melihat dari dekat tanah Papua Nugini, sambung Loupatti.
Dan, lanjut kata Loupatti, mereka bisa melihat dan itu menunjukkan bahwa dari Sabang sampai Merauke, Mianga sampai Pulau Rote, semua peserta ada dan itu meningkatkan kebersamaan dan meningkatkan kekuatan kita sebagai pemersatu bangsa dan sebagai generasi muda Papua yang ada dalam GMKI dari seluruh Indonesia.
“Dengan berlari 3 sampai 5 km menuju perbatasan, ini merupakan penunjang kebijakan Presiden Jokowi, bahwa belakang menjadi depan, bagi Indonesia, tukasnya.
Masi ditempat yang sama, senior GMKI Papua, Anthonius M. Ayorbaba menjelaskan, kenapa kita memilih berlari dari KM 8 sampai ke perbatasan, tentu kita ingin membangun optimisme nasional building. Bahwa peradaban itu juga bisa dimulai dari ujung timur Indonesia.
“Semangat di perbatasan dengan kebanggaan kami di tanah Papua, kemegahannya itu harus juga di Explor untuk sesama anak bangsa yang datang dari GMKI setanah air, melihat keindahan alam di tanah Papua, tapi juga dengan mengkampanyekan semangat berolahraga dan pesan-pesan nasionalisme,” terangnya.
Ditambahkan Ayorbaba, sambil berlari, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, dengan sendirinya rasa nasionalisme itu muncul untuk menggelorakan semangat Patriotisme dari mahasiswa Kristen dari ujung timur sampai ujung barat untuk terus mendengungkan nasionalisme untuk kejayaan Indonesia di momentum Konas GMKI 2022 di tanah Papua,” pungkasnya.
(tp-02)