Jayapura, Teraspapua.com – Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial , Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM secara resmi membuka pendidikan dan latihan atau Diklat bagi guru sekolah minggu dan PAUD di aula Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura, Senin (26/9/2022).
Kegiatan ini merupakan kerjasama Pelayanan Misi Terpadu (PMIT) dan Persekutuan Gereja Indonesia Wilayah tanah Papua.
Peserta terdiri dari perwakilan GKII, GKI, GPDI, Kalam Kudus, GPI, Katolik dan HKBP sebanyak 65 orang. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 26 September hingga 1 Oktober 2022.
“Arah kebijakan pembinaan paud tahun 2020-2024 adalah meningkatkan perluasan dan mutu paud dalam rangka membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut,” ujar Tomi Mano dalam sambutannya.
Tomi Mano mengatakan, tema pembangunan PAUD untuk tahun 2020-2024 adalah meningkatkan daya saing regional, dalam arti program PAUD ditujukan sebagai fondasi untuk menghantar pembangunan manusia yang memiliki daya saing regional melalui stimuli tepat sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, koordinasi, motorik halus dan kasar, kecerdasan daya pikiran, daya cipta, kecerdasan, emosi, spiritual, sosial, emosional, sikap dan perilaku serta beragama, bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Dikatakan juga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD memiliki potensi strategis dalam keseluruhan sistem pendidikan nasional. pasalnya PAUD menempati fase utama perkembangan manusia yang disebut sebagai golden age. Sehingga, memerlukan strategi metode serta program yang sistematis.
“PAUD akan memberikan landasan awal anak mengoptimalkan aspek-aspek yang berkembang di masa golden age, pendidikan dimulai pada masa usia dini akan menginternalisasikan dan membiasakan karakter yang digunakan sebagai kemampuan berperilaku untuk memasuki tingkat pendidikan selanjutnya,” papar Tomi Mano.
Mantan Wali Kota Jayapura dua periode ini juga menyebutkan, merujuk data dari pusat data dan statistik pendidikan dan kebudayaan tahun 2019, angka partisipasi kasar PAUD 0 sampai 6 tahun baru mencapai 38, 57 % dan khusus angka partisipasi kasar PAUD 3 sampai 6 tahun mencapai 63,1% angkat partisipasi kasar PAUD 6 tahun tertinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 79,39% dan terendah di Provinsi Papua 23, 75%.
Sedangkan lanjut Tomi Mano, untuk angka partisipasi kasar PAUD 3 sampai 6 tahun tertinggi juga di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 67,94% dan terendah di provinsi Papua 42,74%.
Selain itu lanjut Tomi Mano, terdapat 27,393 atau 35,36% desa yang belum memiliki PAUD, desa tersebut tersebar di berbagai provinsi terutama di Provinsi Aceh, Papua, Sumatera Utara dan NTT, Sumatera Selatan, Papua Barat, Maluku Jambi dan Bengkulu.
“Daerah nasional Strategi Pembangunan bidang PAUD untuk meningkatkan angka partisipasi kasar serta indikator pencapaian PAUD yang menjadi perhatian baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah pengikut meliputi pendidikan agama, akhlak yang mulia dan pembentukan karakter kepribadian masyarakat yang mandiri serta memiliki daya saing,” kata Tomi Mano.
Kemudian proses pembelajaran yang mendidik serta pembelajaran berpusat pada peserta didik dan kontekstual. Selain itu pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yang selaras dengan dunia kerja,” lanjut Tomi Mano.
Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan penyediaan sarana belajar pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan.
Tomi Mano pun menambahkan, penyelenggaraan pendidikan yang terbuka merata dan berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat organisasi masyarakat dan asosiasi profesi, evaluasi akreditasi dan sertifikasi pendidikan.
“Kegiatan pelatihan guru sarjana mengajar dan PAUD ini merupakan langka strategis dalam memastikan penyelenggaraan proses pembelajaran PAUD, sejalan dengan strategi pembangunan PAUD nasional,” tandasnya.
Di tempat yang sama wakil ketua sinode GKI di tanah Papua, Pdt Hizkia Rollo, S Th juga menambahkan, kegiatan ini merupakan kerjasama gereja-gereja dan pemerintah dan juga dengan masyarakat adat.
“Karena itu, Menteri Sosial yang beberapa waktu lalu datang ke tanah Papua dalam rangka memberikan bantuan kontribusi untuk berbagai hal yang kita butuh dan terima di tanah Papua,” terangnya.
Lanjut disebutkan, kegiatan yang kita lakukan ini tentu berkaitan dengan program kerja dari persekutuan Gereja-Gereja di Papua dan secara khusus adalah program dari persekutuan gereja-gereja Indonesia wilayah Papua.
Hizkiah Rollo juga mengungkapkan, Menteri Sosial RI telah memberikan perhatian kepada kita dalam berbagai macam bentuk pelatihan dan pendidikan.
Bahkan ditambahkan, sekolah minggu dan PAUD harus terintegrasi, kegiatan yang kita lakukan ini sebagai satu bagian yang tidak terpisahkan dari kunjungan wakil presiden ke tanah Papua.
Menurutnya, pekerjaan ini tetap jalan walau ada bantuan maupun tidak ada bantuan,” tandasnya.
(Let)