Rabu Pagi, Wakil Ketua Dewan Jhon Y. Betaubun Terima Uskup Amboina di Kediaman Kotaraja

Foto bersama Uskup Amboina, Monsinyur Seno Ngutra bersama Keluarga Jhon Y. Betaubun, SH, MH di kedaiaman Kotaraja

Jayapura, Teraspapua.com – Uskup Amboina, Monsinyur Seno Ngutra tiba di Kota Jayapura, Papua dalam rangka menghadiri acara pelantikan Uskup Jayapura, pada Kamis ( 2/2/2023) besok pagi.

Kedatangan Uskup Amboina Monsinyur Seno Ngutra disambut oleh wakil ketua DPRD Kota Jayapura, Jhon Y. Betaubun, SH, MH dibandara Sentani sekitar pukul 08.17 WIT, tepat di tangga peswat Batik Air, selanjutnya dikenakan noken dan topi Papua.

banner 325x300banner 325x300

Begitu juga ketua Maskei Kota Jayapura, Dr. Robert J. Betaubun, M, Pd, Ketua – Ketua Kerukunan dan masyarakat Kei yang ada di Kabupaten dan Kota Jayapura.

Menarik saat tiba di kediaman Jhon Y. Betaubun sekitar pukul 09.30 WIT, Uskup Amboina Monsinyur Seno Ngutra disambut prosesi Mansorandak atau injak piring, tradisi penyambutan oleh tokoh masyarakat Papua asal Biak, sebagai bentuk kehormatan karena telah menginjakan kaki di atas tanah Papua, terutama di Kota Jayapura Port Numbay.

Uskup Amboina Monsinyur Seno Ngutra kepada Teraspapua mengatakan, kehadiran di Kota Jayapura dalam rangka penabisan Uskup orang asli Papua (OAP) dan ini yang pertama.

“Saya hadir di kota Jayapura dan rangka penabisan Uskup pertama orang asli Papua, ini tentu menjadi sebuah rahmat dan berkat yang besar dari Tuhan untuk seluruh masyarakat Papua, tapi secara khusus masyarakat Papua yang beragama Katolik,” kata Seno Ngutra.

Ini tentunya peristiwa iman yang sangat mengagumkan, bahwa setelah sekian lama baru pertama kali ada Uskup orang asli Papua.

Semoga dengan peristiwa Iman ini betul-betul orang Papua baik yang asli maupun dari mana saja yang datang tinggal di tanah ini harus mewartakan kedamaian, persaudaraan, cinta kasih kepada sesame,” tambah Seno Ngutra.

Uskup Seno Ngutra menambahkan, sore ini dan besok ada perayaan besar terutama dalam gereja Katolik, seraya berharap dengan perayaan Iman ini kedamaian, ketenangan yang diharapkan oleh setiap orang di atas tanah ini betul-betul terjadi.

“dan percaya lewat peristiwa ini Tuhan akan memberkati tanah Papua,”imbuhnya.

“Sebagai Uskup di Keuskupan Amboina, ketika datang di Provinsi Papua saya merasa tidak asing, karena ada banyak masyarakat Kei dari semua komunitas,” tandasnya.

Terima kasih atas sambutan dari masyarakat Kei, mulai dari Bandara Sentani, hingga ke kediaman wakil ketua DPRD kota Jayapura yang juga anak asli Kei,” ucap Seno Ngutra.

Uksup Amoina ini juga berpesan kepada orang Kei yang lahir di Papua maupun yang baru datang, harus ingat bahwa kita tinggal di tanah orang (Papua-red), kita makan dan hidup dari tanah ini.

“Hal pertama yang harus dibuat adalah penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tanah ini, terutama masyarakat asli, jika menghargai itu, maka saya yakin kehidupan, kesejahteraan yang anda cari di tanah ini akan Tuhan berikan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, dengan persaudaraan sesama anak Kei apalagi tahun politik semakin dekat hal yang paling penting yaitu pilihlah orang baik.

“Karena orang baik tentu akan melakukan kebaikan kepada semua orang, suku, agama dan sebagainya. Jangan hanya karena kita memilih satu suku dengan kita, tetapi saya tekankan pilihlah orang baik dan percaya jika kita memilih orang baik pasti dia akan melakukan kebaikan, menyebarkan kebaikan itu bagi semua orang,” jelasnya.

Di tempat yang sama wakil ketua DPRD kota Jayapura, Jhon Y. Betaubun,SH, MH mewakili masyarakat Kei menyampaikan selamat datang untuk Uskup Amboina Monsinyur Seno Ngutra di Kota Jayapura.

“Walaupun hanya satu jam, tapi bapak Uskup mau duduk dan makan bersama bersama dengan kami,” ucap Jhon.

Betaubun mengatakan, selaku anak adat, walaupun bapak Uskup datang dalam acara gereja, namun pesan orang-orang tua, jika kita punya toko-tokoh besar gereja maupun pemerintah datang maka sudah menjadi tanggung jawab untuk berkomunikasi..

“Kami bangga di tanah rantau, bahwa seorang putera asli Evav yang menjadi Uskup Amboina. Kami di Holat tidak membedakan Katolik dan Protestan, semua sama, satu saudara anak Kei,” tegasnya.

Sehingga selaku orang Maluku, tapi juga selaku orang Kei, kami turut mendukung orang-orang tua kami yang datang di tanah rantau terutama di Kota Jayapura Provinsi Papua ini,” pungkas pria yang akrab disapah JB itu.