Akhiri Agenda Konsolidasi di Saireri, BTM Tegaskan Bacaleg Harus Mengenal Wilayahnya dan Ambil Hati Rakyat

Biak, Teraspapua.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) Provinsi Papua menggelar rapat konsolidasi dan evaluasi penjaringan bakal calon (Bacaleg) anggota legislatif di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori.

Kegiatan dipusatkan di KSL Grand Ballroom Kabupaten Biak Numfor, Sabtu (18/3/2023). Kepada dua DPC itu. Sekaligus mengakhiri agenda Bapilu. Diawali dari Kabupaten Sarmi, Membramo Raya, Kabupaten Jayapura, Keerom, Kota Jayapura, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen dan berakhir di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori.

banner 325x300banner 325x300

Pantauan Teraspapua.com Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu. DR. Benhur Tomi Mano. MM (BTM) pada kesempatan tersebut memotivasi para kader dan Bakal Caleg menuju perhelatan politik 2024 itu.

Benhur Tomi Mano kepada wartawan mengaku bersyukur kepada Tuhan atas jadwal yang di susun untuk memenangkan PDI Perjuangan di Provinsi Papua.

“Semua telah berjalan dengan baik, aman, lancar dan sukses dan hasilnya kita akan lihat nanti pada tanggal 14 Februari 2024,” ungkap BTM kepada sejumlah wartawan usai konsolidasi.

BTM menjelaskan, agenda partai ini dimulai dari wilayah Tabi yang meliputi Kabupaen Sarmi, Mamberamo Raya, Kabupaten Jayapura, Keerom dan kota Jayapura.

Hari ini berakhir di wilayah Sairari yang terdiri dari kabupaten Biak Numfor, Supiori, Kabupaten Kepulauan Yapen dan Waropen. Menurut BTM hasilnya sangat luar biasa. Komitmen dari ketua ketua DPC di wilayah masing-masing tentang penambahan suara dan kursi untuk pemilu 2004.

“Saya yakin dan percaya, kalau PDI Perjuangan ada di tengah-tengah masyarakat dan mengambil hati rakyat, tinggal dan membuat program bersama rakyat pasti hasilnya akan terbaik untuk pemilu 2024,” ujarnya.

Lanjut BTM mengatakan, dari laporan dan paparan oleh ketua-ketua DPC di satu Kota dan 8 Kabupaten juga komitmen untuk memerahkan Papua pada tanggal 14 Februarim 2024 nanti.

“Komitmen ini harus dijaga dan dilaksanakan dengan baik dan ada kesatuan hati, kebersamaan yang kita lakukan untuk meraih hati rakyat,” jelasnya.

Saya harapkan, semua Bacaleg harus bekerja bukan di belakang meja. Tapi harus ada di tengah-tengah masyarakat dan mereka lihat apa yang kita buat maka disayang dan akan memilih kita

dan yang terpenting adalah suaranya harus tegak lurus. kalau di Kabupaten Kota memperoleh 1000 suara, di Provinsi, DPR-RI juga harus sama. Bahkan juga dalam pemilihan Presiden Gubernur, Bupati dan Walikota.

“Komitmen yang ditunjukkan oleh semua DPD Papua bersama dengan DPC dan juga ranting-ranting yang ada di partai PDIP Perjuangan untuk memerahkan Papua,” lugasnya.

Kami tahu bersama bahwa ada incumbent yang ada di wilayah masing-masing. Tapi strategi, cara yang kami lakukan ini bisa meraih suara sebanyak-banyaknya di tanah Papua.

Mantan Wali Kota Jayapura dua periode itu minta, setiap DPC di wilayahnya masing-masing turun bersama Bapilu supaya mereka mengenal wilayahnya dengan baik dan juga dikenal di wilayahnya.

“Kita harus ada di tengah-tengah masyarakat, juga harus mengenal berapa TPS di wilayahnya, siapa tokoh-tokoh yang berpengaruh di wilayahnya untuk meraih suara tersebut,” tandasnya.

Pada kesempatan itu BTM tekankan, aturan partai 25a Tahun 2018 maka kita juga mengikuti hal itu. Dimana kita melihat kuota perempuan 30 persen di setiap daerah pemilihan, ini harus dipastikan dan harus ada keterwakilan perempuan di setiap daerah pemilihan,” imbuhnya.

Ditempat yang sama Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kader Partai Pendidikan, Calvin Mansembra,SE, N. B.A menambahkan, kegiatan ini dilakukan untuk memastikan para bakal calon ini mendaftarkan diri di masing-masing daerahnya dan memenuhi persyaratan-persyaratan minimal.

“Baik yang ditentukan dalam undang-undang PKPU maupun juga peraturan partai. Misalnya tiap Dapil minimal ada kuota 30% perempuan,” jelasnya.

Bahkan dipastikan, lanjut Wakil Bupati Biak Numfor itu, semua bakal calon telah mengikuti psikotes yang dilakukan pada tahun lalu.

Namun masih sebagian yang belum mengikuti psikotes yang dilakukan atas inisiatif partai dengan melibatkan ikatan psikologi Indonesia,” pungkasnya.