Jayapura, Teraspapua.com– Pendidikan merupakan suatu instrumen yang penting untuk membantu mewujudkan suatu bangsa. Kurikulum merupakan perwujudan cita-cita sebuah bangsa, dalam membangun pondasi emas Indonesia melalui bidang pendidikan.
Pernyataan itu disampaikan Ketua BP YPK di tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH saat memberikan sambutan pada kegiatan workshop penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi guru-guru SD YPK se-kota Jayapura di Hotel Horison Padang Bulan, Jumat (27/10/2023).
“Kemajuan era 4.0 harus diiringi dengan kemajuan kurikulum dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam pembelajaran. Kurikulum merupakan salah satu alat penting dalam mendukung guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujar Betaubun.
Oleh karena itu lanjut Betaubun, diperlukan inovasi dalam pembelajaran kurikulum merdeka merupakan salah satu alat penting dalam mendukung guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dikatakan BP YPK di tanah Papua terus mendorong dan memastikan semua guru-guru YPK untuk memahami substansi kurikulum merdeka dengan tepat.
“Kurikulum merdeka memberikan otonomi kepada guru untuk merancang jenis kurikulum yang tepat untuk disampaikan ke siswa. Lebih fleksibelnya implementasi kurikulum merdeka, sehingga kurikulum ini dapat digunakan oleh sekolah-sekolah di YPK sesuai karakterristiknya,” jelasnya.
Disebutkan, secara teori semua guru-guru dan sekolah-sekolah sudah tahu tentang kurikulum merdeka. Namun banyak guru yang tidak mau berubah karena terlalu nyaman dengan gaya mengajar yang lama. inti dari kurikulum merdeka dalam membuat siswa nyaman belajar di lingkungan sekolah sesuai dengan gaya belajar mereka.
Merdeka belajar dapat disukseskan dengan pendidikan yang berpusat pada anak didik dengan menuntun mengarahkan membimbing agar anak mencapai kebahagiaan masa depannya,” tambahnya.
Bikin implementasikan Merdeka belajar berarti menciptakan anak cerdas dan unggul yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila.
Betaubun pun menambahkan, kurikulum merdeka memiliki keunggulan yaitu lebih sederhana. Artinya, fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna tidak terburu-buru dan menyenangkan sehingga siswa dapat meningkatkan bakat dan minat sesuai kemampuannya.
“Kurikulum merdeka lebih relevan dan interaktif pembelajaran melalui kegiatan project memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual,” tuturnya.
Selaku ketua BP YPK di tanah Papua, Betaubun terus mendorong dan memberi kebebasan kepada sekolah-sekolah YPK untuk berkreasi dan melakukan inovasi kurikulum untuk mengakomudir karakteristik, kekhasan, kebutuhan dan visi misi.
Bagi YPK di tanah Papua, pendidikan adalah suatu keniscayaan dan harus bersifat holistik yaitu menyeimbangkan antara pendidikan agama dan umum sebagaimana konsep awal pendidikan yang digagas oleh pendirinya.
“Sekolah-sekolah YPK tidak bisa hanya berfokus kepada input, namun juga outputnya oleh karena itu sekolah-sekolah YPK juga harus menguatkan identitasnya sebagai sekolah yang mampu bersaing dalam ilmu pengetahuan teologi dan seni di tingkat nasional maupun internasional, tetapi juga sebagai penghasil cendekiawan, berkarakter Kristen dan unggul sebagaimana visi dan misi YPK,” papar Betaubun.
Betaubun menegaskan, pendidikan harus menyiapkan instrumen IKM, yaitu KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan) dan KOSP ini akan digarap oleh tim khusus kurikulum yang ditugaskan langsung oleh kepala sekolah.
Untuk mempersiapkan diri dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, Betaubun menekankan, belajar dan memahami kurikulum merdeka secara mendalam, berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama guru untuk berbagi praktek baik.
“Mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka dan melakukan uji coba pembelajaran dengan kurikulum merdeka,” pungkas Ketua BP YPK di Tanah Papua.
(Har/Ricko)