Turun Dapil,Fauzun Nihayah,Jaring Aspirasi Warga

Warga Kampung Salor Indah, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, saat mengikuti tatap muka dengan Anggota DPR Papua Fauzun Nihayah, SH.MH

Merauke.Teraspapua.com – Anggota DPR Papua dari Daerah Pemilihan (Dapil) VII Merauke,Mappi,Boven Digoel dan Asmat ,Fauzun Nihayah, SH.MH melakukan reses dan tatap muka bersama Warga Kampung Salor Indah, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke,untuk menjaring aspirasi Kamis,(05/03/2020).

Dalam pernyataanya Fauzun mengatakan Reses adalah masa di mana setiap Anggota  DPRP melakukan kegiatan di luar masa sidang atau diluar gedung dengan melakukan kunjungan kerja baik  secara perseorangan maupun secara berkelompok.

banner 325x300banner 325x300

Sebagai wakil rakyat, pada masa Reses itu setiap Anggota Dewan harus  turun untuk mendengarkan aspirasi rakyat di Dapilnya masing-masing.

Selanjutnya akan dibawa dan diperjuangan di DPRP melalui tiga fungsi dewan, yaitu fungsi anggaran,pembentukan perda dan pengawasan, dan menjadi rekomendasi kepada pemerintah Provinsi Papua ” jelasnya.

Lebih lanjut Fauzun menuturkan, pada masa reses kali ini dirinya berkunjung ke Kampung Salor Distrik Kurik Kabupaten Merauke dalam rangka melihat pengelolaan objek wisata 1000 Musamus.

Menurutnya, Potensi wisata yang ada di Kampung Salor jika dikelola dengan baik dan profesional serta didukung oleh semua masyarakat, tentu akan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat dan pada akhirnya masyarakat akan hidup sejahtera.

Mengakhiri rangkaian kegiatan, Fauzun Hinaya,menyerahkan bantuan berupa alat permainan bandulan yang bisa dipakai untuk menghibur masyarakat pengunjung wisata 1000 Musamus.Tidak hanya itu, dirinya juga menyerahkan bantuan dana untuk pembangunan masjid di Kampung Salor Indah.” 

“ Bantuan ini sebagai wujud kepeduliannya terhadap urusan keumatan,” Pungkasnya.

Sementara itu Kepala Kampuang Salor Indah, Tohaman mengatakan ,seharusnya setiap wakil rakyat selalu turun dan ikut membangun masyarakat.

Usulan kami dalam Musrenbang sudah jelas sehingga perlu ada pengawalan dari Dewan. Selama ini ada usulan yang tidak terealisasi dan kami cukup kecewa. Sepertinya Musrenbang tidak ada manfaat serius bagi kami di kampung,” tutur Tohaman.

(Matu).