Dipakaikan Baju Adat, Dibelakang BTM ada Kekuatan Besar Orang Sulawesi Selatan

Jayapura, Teraspapua.com – Benhur Tomi Mano calon Gubernur Papua nomor urut 1 mendapat satu penghargaan dari masyarakat Sulawesi Selatan, setelah dikenakan baju adat atau baju bodo saat tiba di depan posko relawan Barisan Teman Sejati Provinsi Papua, kelurahan Waimhorock, Selasa (29/10/2024) siang.

“Hari ini saya bersukacita selaku anak Port Numbay, terima kasih kepada orang- orang tua yang telah memberikan saya dan ibu satu penghormatan yang luar biasa. Penghormatan bagi leluhur dan adat, kami dikenakan pakaian adat dari Sulawesi Selatan,” kata BTM

banner 325x300banner 325x300

BTM mengatakan dirinya, menang walikota Jayapura, periode pertama saya berpasangan dengan Nur Alam, orang Sulawesi, periode kedua dengan Rustam Saru menang lagi, maka kekuatan saya ada pada orang-orang Sulawesi Selatan.

“Hari ini saya ada di tengah-tengah para relawan barisan teman sejati provinsi Papua,” ujarnya.

Dikatakan, teman sejati walau hujan, panas, dialah sahabat yang sejati, teman yang sejati. Kalau saya sakit pasti teman ini juga akan berdiri di depan membela saya mati-matian, itulah yang disebut dengan teman sejati, hidup mati kita bersama-sama, kita menang bersama-sama.

“Saya percaya kekuatan saya, dengan tim relawan yang akan mendatangkan orang banyak untuk memenangkan saya sebagai gubernur provinsi Papua,” ujarnya.

Lanjut BTM, satu hal yang kita inginkan yaitu kedamaian. Papua harus damai, dengan kedamaian, maka kita bisa melakukan apa saja.

“Anak-anak bisa ke sekolah, belajar karena aman, ibu-ibu ke pasar belanja karena aman, pegawai negeri pergi ke kantor, karena aman, guru-guru mengajar dengan aman, maka dibutuhkan Papua yang aman dan damai,” papar BTM.

Lanjut BTM, mama-mama ke pasar tidak terganggu, bapak-bapak yang berjualan di pasar tidak terganggu, karena Papua itu aman dan damai.

Selain itu dikatakan BTM, yang dibutuhkan di Papua adalah kerukunan dan toleransi antar umat beragama.

“Kita saling menghormati, menghargai, karena Papua adalah rumah besar, istana dan honai kita bersama yang kita tinggal.
Maka kita harus jaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama,” kata dia.

Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, menghormati satu dengan yang lain, tidak ada perbedaan dari suku, agama dan ras mana, kita adalah satu membangun Papua ini ke depan yang lebih baik,” imbuhnya..

Kembali BTM mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kedamaian di Papua. Maka kita akan melakukan tugas-tugas kita dalam satu kebersamaan, walaupun berbeda-beda.

Soal menjaga kerukunan dan toleransi umat beragama, BTM mengakui sudah dilakukan selama menjabat Walikota Jayapura dua periode.

Pada kesempatan tersebut mantan Walikota Jayapura dua periode ini juga menyinggung soal pembangunan Pasar Yotepa.

Dikatakan, pasar Youtefa lama penataan, lokasinya kecil, tidak bisa menampung para penjual, tapi kalau diatur baik, maka bisa tercukupi.

Bahkan kalau hujan 1, 2 jam pasar sudah terendam, maka saya pindahkan pasar ke daerah bebas banjir (pasar baru saat ini).

“Tadi saya ke sini saya lihat banyak sekali warga yang menjual di sepanjang kiri kanan jalan baru tersebut, karena pasar ini kita bangun bisa menampung para penjual di kota, tapi sekarang dari Keerom maupun Sentani datang sehingga daya tampung pasar tidak muat,” jelasnya.

BTM mengatakan, kedepan kita pikirkan untuk pengembangan pasar ini, di situ ada los mama-mama Papua, ikan, daging dan los untuk sayur mayur,” tukasnya.
(Zon)