Jayapura,Teraspapua.com – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen (MARI-YO) melakoni debat publik ketiga atau terakhir yang digelar di Ballroom Hotel JS Luwansa, Jalan H. R. Rasuna Said No. 22 Kav. C Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024) malam.
Dalam debat ketiga Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua Calon Gubernur Papua Matius Fakhiri memaparkan solusi nyata dalam menangani penumpukan Aparatur Sipil Negera (ASN), penurunan anggaran akibat adanya Daerah Otonomi Baru (DOB).
“Sebagai gubernur dan wakil di Papua yang terlah dimekarkan, langkah yang akan kami lakukan adalah menyusun konsep mitigasi terhadap permasalahan belanja ASN, sehingga tidak membebani fiskal dan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat,” jelas Fakhiri.
Sementara soal peningkatan inovasi secara berkesinambungan, Fakhiri mengatakan program yang akan dilakukan apabila terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yakni mengoptimalkan kerjasama antar Lembaga pemerintah dan swasta guna melahirkan ide-ide inovasi terbaru.
Selain itu memastikan konsep berkelanjutan dengan memaksimalkan potensi kearifan lokal seperti halnya pembangkit listrik bertenaga mikro hidro, serta pendekatan pembangunan aspek disentralisasi struktural.
“Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset Inovasi Nasional dan Permendagri Nomor 7 Tahun 2023 tentang Badan Riset Inovasi Daerah,” katanya.
Terkait pemekaran di Papua, ujar Fakhiri adalah untuk mempermudah sekaligus memperpendek layanan pemerintah, sehingga masyarakat bisa mendapat dan merasakan manfaat dari pemekaran.
“Pemekaran bukan untuk membagi kekuasaan, tetapi bagaimana pemangku kepentingan betul-betul melayani masyarakat tanpa membuat hal-hal yang tidak boleh dilakukan yakni KKN. Inilah nyawa terpenting dari pemekaran yang dilakukan di Papua,” ujarnya.
Sementara Calon Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen menyatakan thema debat ketiga sejalan dengan visi Papua maju dan Harmoni. Dengan Misi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas dari KKN melalui perencanaan terintegrasi, pengawasan dan evaluasi berbasis digital.
Selain itu membangun sarana dan prasarana diantaranya pelabuhan pesisir, bandara perintis, rumah sakit internasional, pasar tradisional modern, pendidikan unggul, ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal sebagai implementasi Undang-undang Otonomi Khusus.
Memperluas dan mempermudah investasi yang beradaptasi terhadap kearifan lokal guna meningkatkan IPM sesuai dengan amanat UU Otsus.
Melakukan deregulasi peraturan yang mengatur kewenangan pusat dan daerah guna mengoptimalkan dana Otsus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, memaksimalkan sumber-sumber PAD guna mendukung program strategi nasional di bidang ketahanan serta infrastruktur sosial.
“Visi dan misi ini merupakan komitmen kami untuk mendukung visi dan misi besar Presiden dan Wakil Presiden menuju Indonesia Emas 2045,” kata Rumaropen.
Diakhir segmen debat, Matius Fakhiri menegaskan Papua sebagai bagian dari NKRI sudah harus mampu membuktikan yang terbaik terhadap kemajuan wilayah, dan harmonisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam implementasi program-program strategis.
“Untuk itu, bersama MARI-YO Papua maju dan harmonis membangun bangsa. Saatnya kita untai karya nyata, bukan karya cerita,”.
“Jangan lupa tanggal 27 November 2024, seluruh warga masyarakat Papua yang memiliki hak suara untuk memilih, datang ke TPS untuk coblos nomor 2, Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen,” tegas Fakhiri sembari melantunkan lagu Koes Plus berjudul Kolam Susu.