Jayapura,Teraspapua.com – Dimasa pandemi Covid-19 ini,SMA Gabungan Jayapura menggelar HUT yang ke-69 secara sederhana.Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang menghadirkan para alumni dan siswa-siswi.Momen yang dirayakan setiap tanggal 9 Agustus ini,baru bisa dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2020.
Terpantau HUT yang digelar hanya dalam ibadah syukur dan berlangsung di ruang Pandora itu hanya dihadiri staf Dewan Guru dan Tata Usaha.Ketua Yayasan ,Mathias Wiran,SE dan pengurus Yayasan dan Ketua Komite.Ini demi menjaga protokoler kesehatan.
Sekertaris Dinas Pendidikan ,Perpustakaan dan Arsip Daerah Protasius Lobya,S.Sos,M.Kp hadir mewakili Kepala Dinas ,Christian Sohilait,ST,M.Si dan pengawas ,Dra.Notje CH.Lumingkewas,M,Md.
Pada momen ini sekaligus serah terima tugas dan tanggung jawab para Wakil Kepala Sekolah dan launching sistim informasi aplikasi sekolah.
HUT di tengah pandemi Covid-19 ini dengan mengusung tema ” Meningkatkan rasa persaudaraan,cinta Kasih dan Persekutuan demi meningkatkan mutu pelayanan Pendidikan di lingkungan SMA Gabungan Jayapura.
Ketua Yayasan Pendidikan Gabungan,Mathias Wiran,SE dalam sambutan mengatakan di momen 69 tahun ini kita harus membuat evaluasi secara komprehensif terhadap apa yang sudah dicapai, baik prestasi akademik maupun non akademik.
Menurutnya,kalau prestasi non akademik tercatat sangat luar biasa dan sudah banyak prestasi yang dicapai.
“Jadi untuk prestasi akademik harus lebih diutamakan .Nilai jual kita bukan prestasi non akademik saja tapi prestasi akademik itu menjadi nilai jual di masyarakat”ujarnya.
Olehnya itu prestasi akademik harus menjadi sesuatu yang kita capai. Tidak boleh tidak .Apa yang harus kita capai sesuai 8 standar pendidikan harus tuntas.Kemudian standar kekristenan.
Lebih lanjut dikatakan Mathias Wiran ,ini sekolah sejarah sehingga kerjasama antara Katolik dan Protestan harus terus dipertahankan dijaga dan dirawat dengan baik. Sekolah oikumene yang punya nilai sejarah cukup panjang.
“Saya pesan, para guru tidak mengucapkan kata-kata kebencian atau rasis karena akan membuat sekolah ini menjadi hancur”ucapnya.
Tapi sukacita damai sejahtera harus ada di sekolah ini di mana sekolah ini dikelola oleh dua Gereja besar yaitu GKI dan Gereja Katolik. Bagian ini harus dirawat dengan baik”jelasnya.
Ketua Yayasan juga berharap dengan diumumkannya wakil-wakil kepala sekolah ,adalah yang dipilih untuk mendukung kepala sekolah.
Jangan berjalan sendiri-sendiri tapi harus menjadi satu tim yang kuat, solid untuk membantu anak-anak kita untuk mencapai apa yang mereka inginkan”tukasnya.
Sementara itu,Kepala Dinas Pendidikan ,Perpustakaan dan Arsip Daerah ,Christian Sohilait,ST,M.Si dalam sambutan yang di wakili Sekdis Protasius Lobya,S.Sos,M.Kp mengharapkan ,jika dirasa belum penting untuk guru maupun siswa datang ke sekolah,agar jangan dipaksakan.
Menurutnya, masalah Covid-19 ini membuat mutu Pendidikan secara Nasional turun drastis. Karena berhubungan erat juga dengan turunnya pendapatan nasional.
Protasius Lobya juga mengatakan di momen ulang tahun yang ke-69 ini merupakan usia yang cukup matang.Semoga bisa membawa SMA gabungan tetap maju dan makin menata diri untuk sama dengan sekolah – sekolah lain”harapnya.
Untuk itu diminta juga fokus kepada tenaga Pendidik dan tenaga Kependidikan. Karena kondisi apapun seorang guru memiliki kompetensi untuk melahirkan inovasi .Jadi kita mau maju fokus pada peningkatan mutu kompetensi.
“Saya memberikan apresiasi kepada SMA gabungan karena di situasi seperti ini bisa menghadirkan aplikasi yang baru .Sistem ini sangat penting”ujarnya.
Masih ditempat yang sama kepala SMA Gabungan ,Sandra Titihalawa,S.Pd,M.Si mengatakan, berpijak dari tema yang dicetus pada HUT ke-69.Diharapkan seluruh warga Sekolah bekerja sama berdasarkan persekutuan dan cinta kasih.
Harapan besar menurut Sandra terhadap Pendidikan yang tercipta di SMA gabungan ,lebih pada mutu tenaga pendidik dan kependidikan .Tapi masalahnya kita masih kekurangan tenaga pendidik.
“Jadi kita masih membutuhkan tenaga pendidik yang kualifikasi langsung kepada mata pelajaran tertentu”katanya.
Lanjut kata Sandra,pada momen ini kita juga meluncurkan aplikasi sistem informasi manajemen sekolah.
“Lewat aplikasi ini kami dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, orang tua ,komite maupun Yayasan,dewan guru tentang informasi penting .Seperti data siswa,pembayaran SPP dan rekap absensi”urainya.
Kepsek juga menambahkan untuk dana BOS memang hampir 50% digunakan untuk penanggulangan Cofid-19.
Dimana kita memanfaatkan aplikasi pembelajaran e-learning . Kita juga memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan pulsa internet ,yang bisa dipakai ketika mereka melakukan pembelajaran dari rumah
“Jadi 300 peserta didik kita fasilitasi paket internet untuk belajar dari rumah”jelas Sandra.
Ketika ditanya perkembangan belajar daring ,Sandra Titihalawa juga menjelaskan bahwa pembelajaran secara daring memang ada hambatan terutama peserta didik namun untuk Dewan Guru tidak ada masalah.
Kita sudah kerja sama dengan Telkomsel,dalam minggu ini akan di transfer paket data tersebut kepada peserta didik”pungkasnya.
(Ricko).