Merauke, Teraspapua.com – Sebagai upaya meningkatkan layanan terbaik kepada masyarakat wajib pajak, SAMSAT Merauke melaunching layanan Samsat delivery (Samdey) dan samsat keliling (samling), Sabtu (19/10/2019).
Kepala Bapenda Provinsi Papua melalui kabid PPL, Mohammad Bauw, SE.,M.Si mengatakan, launching Samdey dan Samling menjadi barometer bagi samsat lainnya di Papua.
“Samsat Merauke memiliki inovasi baru. Ini pertama kali dari 17 samsat yang ada di Papua. Kami beri apresiasi yang tinggi,” ucapnya.
Dikatakan, secara parel pendapatan pajak kendaraan bermotor (PKB) akan meningkat dengan beroperasinya Samday dan samling yang menekan tunggakan PKB.
Menurutnya Samsat Merauke dinilai sigap dalam menjaring wajib pajak yang sibuk dan tak sempat membayar pajak.
“Kerjasama dengan Pemda diharapkan kalau ada pertemuan dengan wajib pajak bisa melibatkan samsat Merauke,” pesan Mohammad Bauw.
Kepala UPPD Samsat Merauke, Ardy Ronald Bengu, SE.,M.Si menjelaskan, upaya jemput bola bagi wajib pajak yang akan membayar pendaftaran ulang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tahunan itu mulai diterapkan.
“ Pemilik kendaraan tidak perlu repot-repot datang ke kantor SAMSAT Merauke ,namun pengunaan layanan Samdey tinggal mengirim SMS atau Whatsapp (WA) ke nomor 0811 490 4800.” Imbuhnya”.
“Wajib pajak mengirim data Nomor Polisi (kendaraan), nama dan alamat ke kepada kami, selanjutnya petugas akan menjemput dan antar kembali STNK dan notis pajak ke pemiliknya,” beber Ardy.
Samdey hanya berlaku untuk jarak antara kantor SAMSAT dengan alamat domisili pemohon sejauh 5 KM. Artinya di dalam wilayah distrik Merauke. Sedangkan, wilayah pinggiran seperti Semangga, Tanah Miring dan Kurik bisa memanfaatkan samling.
“Semakin membantu masyarakat, kami lakukan pendekatan pelayanan. Ini wujud komitmen sebagai penyelenggara layanan publik,” tandasnya.
Dikesempatan yang sama, Kasatlantas Merauke, M. Iskandarsyah, SP.,S.IK.,MM mengakui program samdey dan samling sangat bagus dalam membantu dan mempermudah masyarakat untuk membayar pajak.
Terlebih penerimaan pajak sektor PKB di Merauke cukup tinggi, namun ada beberapa wajib pajak yang menunggak.
“Samsat menawarkan, mencetus ide samdey dan samling sebagai solusi untuk memecahkan masalah sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat bayar pajak. Kami (Satlantas, red) berkoordinasi terus dengan samsat,” tutur Iskandarsyah.
Sekda Merauke, Drs. Daniel Pauta menambahkan, inovasi pertama di Papua diharapkan samdey dan samling diadopsi oleh kabupaten/kota lainnya di Papua.
“Kami Pemda Merauke memberi apresiasi dan sampaikan terimakasih kepada jajaran samsat karena salah satu pelayanannya mendekatkan kepada masyarakat,” ucapnya.
Sekda mengungkapkan, setiap tahunnya sumbangan pendapatan asli daerah cukup signifikan dari wajib pajak di Merauke.
“Merauke taat pajak. Mudah-mudahan yang menunggak itu tidak sengaja,” tandasnya”.
(Hida)