Jayapura.Teraspapua.com – Para Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang tergabung dalam MKKS,melaksanakan benchmarking ke Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Permata Hati Entrop ,dan SMP Al Ihsan Kotaraja Kota Jayapura.Kamis (24/1o/2019).
Ketua MKKS SMP /MTs di kota Jayapura .Purnama Sinaga.S.Pd.M.MPd.mengatakan pada semester ini ,kami mempunyai beberapa program yaitu, melaksanakan kunjungan ke sekolah melalui kegiatan benchmarking .
Seperti juga sister school kita mau belajar ,lalu mengadopsi dan modifikasi materi atau program-program yang bisa kita kembangkan di sekolah masing-masing” Ujarnya”.
Tentu kita akan menyesuaikan dengan situasi kondisi atau Sumber daya dari pada sekolah masing-masing .
Fokus yang akan dipelajari pada pagi hari ini yaitu berkaitan dengan pendidikan penguatan karakter dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)”Kata Purnama”.
Dua hal ini, menurut Purnama sangat penting ,karena menjadi fokus dari pada nawacita yang diturunkan di dalam program Kementerian ,yaitu tiga fokus dari pada kecakapan abad 21.
Selain PPK dan gerakan literasi ada juga yang kompetensi 4K .Kritis berpikir, kreatif, komunikatif dan kolaborasi “ ujarnya”.
Kepala kepala sekolah sebagai leader tentu dia harus menguasai bagaimana pengembangan atau mengimplementasikan program PPK dan GLS di sekolahnya”imbuhnya”.
Lebih lanjut di tuturkan Purnama karena SD SDIT Permata Hati dan SMP Al Ihsan sudah mengembangkan ini lebih baik maka kami memilih ke-2 sekolah ini sebagai tempat kami untuk benchmarking.
Kepala Bidang Pembinaan SMP ,Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Jayapura.Abdul Majid mengatakan,kegiatan ini dimana mereka berbagi dalam rangka pengawalan kesempurnaan manajemen di Sekolah masing-masing.
Hari ini mereka belajar tentang sekolah ramah anak dan gerakan literasi sekolah .Dari Dirjen GTK sendiri memang salah satu diantara sekolah secara administrasi melakukan praktek.
Sehingga dua sekolah SD Permata Hati dan SMP al-ihsan Kotaraja,mejadi focus MKKS, jadi hari ini ,bagaimana membina ,mendukung, mengawal kepastian layanan sekolah ramah anak dan gerakan literasi sekolah “tutup Kabid”.
(Let/Ricko).