SMPN2 Jayapura Masuk Nominasi Penilaian Wajah Bahasa Tingkat Nasional

Jayapura, Teraspapua.com – SMP Negeri 2 Jayapura Provinsi Papua masuk dalam nominasi penghargaan wajah bahasa sekolah tingkat Nasional tahun 2020.

SMPN 2 masuk dalam 10 nominasi dari 130 Sekolah di seluruh Indonesia, yang penilaian sudah dimulai dari bulan Agustus lalu.

banner 325x300banner 325x300

Tim verifikasi dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Anis Rahmawati S.Pd mengatakan, hari ini memverifikasi SMP Negeri 2 Jayapura sebagai salah satu nominasi penghargaan wajah bahasa sekolah tingkat nasional tahun 2020.

“Verifikasi faktual ini merupakan bagian dari kegiatan penjurian atau kegiatan penilaian yang nantinya hasil akan kami bawa kembali ke Jakarta, untuk di nilai akhir oleh dewan juri untuk menentukan 6 penerima penghargaan sekolah terbaik,”terangnya kepada media ini, Rabu (30/9/2020).

Lanjut diuraikan, yang dinilai adalah 10 objek pengutamaan bahasa Negara di sekolah, mulai dari papan nama lembaga, fasilitas umum, spanduk dan objek yang lain sudah mengutamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara atau belum.

Saefu zaman S.Pd juga menambahkan, kegiatan pengutamaan bahasa negara merupakan kegiatan untuk menjaga eksistensi dari bahasa Indonesia di lingkungan Pendidikan.

“Mulai dari SMP, harus ditanamkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia maka dari itu kami mengadakan perlombaan pengutamaan bahasa negara,” terangnya.

Dikatan, lomba penghargaan wajah bahasa sekolah. Dimana objek-objek yang kami pilih di sekolah , yang setiap hari di lihat siswa.

“Jadi, ketika terbiasa mengutamakan bahasa negara, itu akan tertanam di dalam diri siswa bahwa bahasa Indonesia harus diutamakan. Tapi tidak melarang bahasa asing atau bahasa daerah ,” ujarnya.

Dimana kami memiliki semboyan ” Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing”. Kami menyebutnya dengan Trigatra bangun Bahasa.

Lanjut dia, pengutamaan berarti bahasa Indonesia kita letakkan di atas kemudian kalau mau dilengkapi bahasa daerah bisa di bawahnya begitu juga bahasa asing.

” Jadi, tidak berarti kita menolak bahasa daerah atau bahasa asing karena bahasa daerah harus kita revitalisasi dan lindungi juga, sedangkan bahasa asing untuk kemajuan pendidikan juga harus kita kuasai,” paparnya.

Sementara ketua Alumni SMP Negeri 2 Jayapura, Kristhina L. Mano, S.IP.,M. AP, mengapresiasi penilaian tim verifikasi dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Kita berharap bahwa dari sekian sekolah yang ikut mengambil bagian namun dari Provinsi Papua SMPN 2 Jayapura masuk dalam 10 besar,”ujarnya.

Dikatakan, hasil yang diperoleh oleh sekolah ini dengan penilaian administrasi yang sudah dikirim. Hasil ini akan membawa dampak positif untuk sekolah, anak-anak dan para guru tetapi tentunya lebih besar untuk masyarakat kota Jayapura.

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu, walaupun di masing – masih sekolah ada muatan lokal bahasa daerah tapi tentunya kita berharap tidak melupakan bahasa nasional,” Kristhina menambahkan.

Tepati lanjut Wanita yang juga anggota DPR Papua dari Fraksi PDIP itu bahwa, bahasa daerah tetap menjadi bahasa yang harus kita jaga dan lestarikan dan tidak boleh hilang dari daerah kita. Terutama di Port Numbay

Kami menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dari Kementerian, semoga dengan penilaian ini akan membawah hasil yang baik.

Kita berharap  Papua juga bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan saya kira kita juga tidak kalah dengan teman-teman kita yang ada dibelahan Nusantara lainnya,”ucapnya.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura.Abdul Majid mengatakan, ini adalah merupakan implementasi pelaksanaan sosialisasi undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera bahasa dan lambang negara.

“Jadi ini bagian dari sosialisasi Balai Pembinaan Pengembangan Bahasa Kemdikbud, dan kami bersyukur dari 200 sekolah se-indonesia kota Jayapura memasuki 10 besar nominasi,”ungkapnya.

Menurutnya, verifikasi data dokumen terhitung sejak bulan April dan pelaksanaan di tingkat Provinsi ketika tanggal 17 Agustus kemarin, Wali kota sudah menyerahkan hadiah pembinaan kepada sekolah-sekolah yang memenuhi nominasi.

Abdul Majid juga mengatakan, ini merupakan implementasi penggunaan bahasa Indonesia di ruang-ruang publik dan formal.

“Saya berharap sekolah yang lain juga bisa mengikuti pola diskusi yang sudah dikembangkan oleh SMP Negeri 2 menuju tingkat nasional,”pungkasnya.

(Ricko)