Jayapura,Teraspapua.com – Manajemen PT Pertamina MOR VIII Maluku Papua menggelar buka puasa bersama Komunitas Muslim Papua (KMP) , di Kampung Mateor, Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Sabtu (24/04/2021).
Pantauan media ini, buka puasa kali ini ada yang unik, selain berbuka dengan makanan yang manis-manis, Masyarakat Papua yang beragama Muslim juga melakukan tradisi bakar batu. Karena bagi mereka tradisi bakar batu ini dibuat pada saat acara besar atau acara penting.
Buka puasa bersama ini merupakan silaturahmi dengan semua komponen masyarakat yang ada, nah kali ini kami manajemen Tim Pertamina MOR VIII Maluku Papua berbuka puasa dengan umat muslim Wamena, ungkap Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Edi Mangun, kepada wartawan usai acara buka puasa bersama.
“Disamping itu, lanjut kata Edi Mangun. Saya sebagai orang lokal di Papua ingin memperkenalkan ke manajemen yang mayoritas dari luar Papua, tradisi masyarakat Papua mengenai bakar batu,”.
Menurutnya, kalau ke Wamena kejauhan untuk melihat bakar batu, sehingga saya memilih tempat ini, untuk melakukan acara buka puasa bersama, sekaligus menunjukan kepada teman-teman manajemen tradisi bakar batu,
Selain buka puasa bersama, Pertamina MOR VIII Maluku Papua juga menyerahkan bantuan santunan kepada anak-anak, kemudian juga bahan pokok kepada keluarga yang ada. Kami harap bisa bantu warga disini untuk keperluan mereka di bulan Ramadan, tukasnya.
Sementara itu, Tokoh Komunitas Muslim Wamena, Michael Asso menjelaskan, ritual bakar batu biasanya menggunakan hewan ternak berupa babi yang sudah pada umum dilakukan oleh masyarakat Papua.
Namun menjaga tradisi atau ritual tersebut, komunitas Muslim Papua di Kampung Mateor, Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, tetap melakukan proses bakar batu, namun hewan ternak berupa babi diganti dengan ayam atau hewan yang menurut agama Islam halal.
Kami tak akan pernah melupakan adat dan budaya kami sebagai masyarakat pegunungan Papua, untuk melakukan proses bakar batu. Karena proses bakar batu adalah untuk mempererat tali silahturahmi antara sesama,” pungkasnya.
(Matu)