Jayapura, Teraspapua.com – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Jayapura melibatkan 40 orang dari para fotografer, komunitas-komunitas dan anak muda dari kampung maupun kota untuk terlibat langsung pada pelatihan digitalisasi branding pemasaran dan penjualan.
“Jadi bagaimana kita berdiskusi, sama-sama, latihan bagaimana cara membuat atau menyiapkan suatu berita atau mempromosikan potensi wisata yang ada di Kota Jayapura. Baik itu dari destinasinya, kuliner maupun, souvenir,” kata Kepala Dinas Matias Benoni Mano kepada awak media di Hotel Fox, Selasa (16/11).
Sehingga, harapannya adalah, kita tetap mempromosikan potensi pariwisata yang ada di kota Jayapura untuk tetap menjaga eksistensinya. Di mana kita tahu bersama bahwa kota Jayapura adalah kota perdagangan dan jasa.
“Tidak ada potensi sumber daya alam yang bisa dipakai untuk membiayai kota ini, maka kita cuma bisa melalui sektor pariwisata yang merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar 70% lebih,” terang Matias.
Cuman menurut Matias, yang menjadi kendala bahwa pendapatan dari destinasi wisata yang tentunya selama ini masih dikuasai, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat adat.
Jadi, ini juga masih ada potensi-potensi yang memang kita belum ambil dan masih langsung dikelola oleh masyarakat. Baik itu dari penyewaan lahan parkir dan tempat berwisata,” sambung dia.
Ditambahkannya, dengan semakin banyaknya bisnis kuliner yang baru tumbuh di sepanjang pantai mulai dari Base’G, Hamadi, Holtekam yang sudah makin menjamur juga memberikan masukan pendapatan lain kepada pemerintah kota Jayapura melalui pembayaran pajak dan retribusi.
“Cuma tinggal dari parkir yang nanti kita akan bekerja sama dengan masyarakat adat yang memiliki lahan untuk sistem bagi hasil, supaya ada juga pendapatan masuk kepada pemerintah daerah,” tegasnya.
Harapan kami, dengan kegiatan ini ke depan para peserta yang sudah kita latih dan dapat membantu pemerintah di dalam mempromosikan potensi wisata yang ada di Kota Jayapura.
Matias juga mengungkapkan, keterbatasan – keterbatasan pemerintah di dalam menyiapkan berita, informasi. Jadi peran media sangat penting.
“Maka para pemula yang kami undang ini juga bagaimana kita berdiskusi supaya menyampaikan berita atau informasi yang baik kepada semua orang,” terangnya.
Matias Benoni Mano menambahkan, para media yang ada sudah sangat lihai dan baik sekali dalam menyusun kalimat. “Kita berharap ada kolaborasi antara Dinas Pariwisata dengan para media,” imbuhnya.
Tentu untuk menyampaikan informasi maupun berita yang baik dan benar kepada masyarakat luas terkait dengan potensi yang ada.
Memang diakui Matias, masih banyak kendala, masalah di sana sini, masih banyak kekurangan tapi dari kekurangan itu kita coba bangkit merubah diri untuk menjadi yang terbaik.
Kita harapkan, kota Jayapura selalu menjadi barometer di tanah Papua terutama di dalam pengembangan potensi sumber daya alam maupun pendapatan asli daerah demi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat di kota Jayapura,” tutup pria yang akrab disapa Bentar itu.
(Har)