Jayapura,Teraspapua.com – Pembangunan Gedung Gereja GKI I.S Kijne Sborhoinyi, hingga saat ini fisiknya telah mencapai 90 %, setelah dilakukan pemasangan atap senk.
Sejak dicanangkan dimulainya pembangunan pada tanggal 25 Mei 2021. Ketua Majelis Jemaat, Jhon Y. Betaubun, SH, MH, Majelis dan warga Jemaat terus burupaya sekuat tenaga, guna mencari dukungan untuk penyelesaian pembangunan. Sehingga pada Rabu (9/3/2022) sampai pada tahap pemasangan atap sengk.
Proses pemasangan atap diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Pdt. Imelda Baransano, S, Th. Pemasangan atap dimulai oleh Wali Kota DR. Benhur Tomi Mano, MM disusul Wakil Ketua BP Am Sinode Pdt. Hiskia Rollo, Wakil Ketua II DPRD Kota, Silas Youwe dan Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt. Hein Carlos Mano, STh, M, Si.
Wali Kota Benhur Tomi Mano dalam keterangan pers mengemukakan, Gereja ini dibangun, didasari oleh pergumulan Jemat.
“Jemaat bersatu hati untuk berusaha, supaya pembangunan ini harus selesai tepat waktu. Jadi ini pergumulan dari jemaat yang telah dibicarakan dan diputuskan dalam persidangan Jemaat,” kata Benhur Tomi Mano.

Pada hari ini Benhur Tomi Mano mengaku hadir untuk melakukan pemasangan atap senk yang pertama, seraya berharap pekerjaan dapat dilaksanakan tepat pada waktunya nya.
dan sambung Benhur, Tuhan akan menjaga para tukang dalam menyelesaikan pemasangan atap senk ini.
Supaya kata Benhur Tomi Mano, gedung Gereja ini dapat digunakan umat untuk beribadah dan berbakti serta memuji Kebesaran nama Tuhan.
Benhur Tomi Mano juga mengharapkan, partisipasi dari Jemaat untuk penyelesaian pembangunan gedung Gereja ini.
Di tempat yang sama Ketua Klasis GKI Port Numbay Pdt Hein Carlos Mano, Sth, M, Si menegaskan, pembangunan gedung Gereja harus melibatkan seluruh komponen masyarakat atau Jemaat.
“Pembangunan suatu gedung Gereja membutuhkan dana yang cukup besar,” ujar Pdt. Hein Carlos Mano.
Mano mengingatkan Jemaat, tidak perlu mencari banyak-banyak tapi melibatkan semua orang, dari kita memulai lebih awal maka disitu Tuhan akan menambah dan memberkatinya.
Hein Carlos Mano juga meminta untuk kelancaran pembangunan ini, tentu seluruh warga Jemaat harus berdoa kepada Tuhan, yang akan mengutus orang-orang Samaria yang murah hati.
Diakuinya, Jemaat I. S. Kijne Sborhoinyi sangat sedikit, tapi gerakan orang-orang Samaria untuk menopang sehingga pembangunan ini lancar dan dalam beberapa bulan saja sudah dilakukan pemasangan atap senk.
“Jadi, hari ini dengan penuh syukur dan sukacita kami melakukan pemasangan atap senk yang pertama, yang bertanda ada keluhan bagi Jemaat di lembah ini.
Sementara ketua Majelis Jemaat Jhon Y. Betaubun, SH, MH menyampaikan terima kasih dan syukur bagi Tuhan karena hari ini tepat tanggal 9 Maret 2002, genap 9 bulan pembangunan, dan sampai pada tahap pemasangan atap senk.
“Terima kasih kepada Wali Kota Jayapura, DR. Benhur Tomi Mano, MM, Wakil Ketua BP AM Sinode, Pdt. Hiskia Rollo, S, Th dan Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt Hein Carlos Mano, Sth, M, Si dan Wakil Ketua II DPRD Kota Jayapura, Silas Youwe,” kata Jhon Y. Betaubun kepada Wartawan.
Betaubun mengatakan, dengan pemasangan atap segk ini, maka progres pembangunan sudah mencapai 90 persen.
Sambung Betaubun, pembangunan ini didukung oleh orang-orang Samaria yang bermurah hati. Tapi juga warga Jemaat yang punya kepedulian untuk membantu dan semangat bekerja yang luar biasa. Begitu juga warga masyarakat yang turut mencurahkan perhatian untuk pembangunan rumah Tuhan ini.

Atas nama Ketua Majelis Jemaat GKI I.S Kijne Sborhoinyi yang juga adalah koordinator usaha dana menyampaikan terima kasih untuk semua donatur.
Kendati progres sudah mencapai 90 persen, tapi Wakil Ketua I DPRD kota Jayapura ini mengaku masi membutuhkan dana yang cukup besar, untuk menyelesaikan 10 persen sisa pekerjaan.
“Kita targetkan dalam tahun ini pembangunan rampung 100 persen. Dengan kapasitas untuk 1. 200 jemaat, dimana lantai II bisa menampung 400 jemaat lalu lantai satu menampung 800 orang,” rinci Betaubun.
Sementara ungkap pria yang akrab disapah JB itu, setelah gedung baru digunakan, maka gereja lama akan diperuntukkan sebagai gedung serbaguna dan juga dipakai untuk kegiatan anak-anak sekolah minggu,” tutup Betaubun.
(Har)