BTM: Iman dan Perbuatan, Menunjukkan Kepercayaan Melalui Doa dan Tindakan

Jayapura, Teraspapua.com – Calon Gubernur Papua Nomor urut 1, Benhur Tomi Mano atau yang akrab disapa BTM bersama istri Ibu Kristhina Luluporo Mano memenuhi undangan Ibadah Perayaan Paskah Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Kota Jayapura, Senin (21/04/2025).

Berlangsung di Gedung Wale Wangko, daerah Entrop, distik Jayapura Selatan, Ibadah Perayaan Paskah K3 Kota Jayapura mengambil tema “Damai Sejahtera Kristus Ditengah Keluarga”

Wakil Ketua 1, Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt Hizkia Rollo dalam renungannya, menyampaikan sejumlah ajaran Ilahi yang wajib dilakukan seluruh umatnya, terutama dalam membangun relasi dalam keluarga, sesama dan kepada Tuhan.

Sementara itu calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano berpesan sebagai umat beriman, apapun agama yang dianut tak boleh malu dan sangat penting untuk menunjukkan iman dan kepercayaan melalui doa dan perbuatan.

“Sebagai umat Kristen, kita jangan malu menyebut nama Tuhan Yesus dimanapun kita berada. Kepercayaan bukan hanya sekadar pengakuan, melainkan juga harus tercermin dalam setiap tindakan dan permohonan kita kepada Tuhan,” ujar BTM.

BTM mencontohkan umat Kristiani, Ketika membawakan doa makan dalam sebuah kegiatan, maka bukan sekadar mengucapkan syukur dan memohon berkat Tuhan atas makanan yang tersedia.

Namun Doa tersebut haruslah spesifik, memohon berkat dari Tuhan Yesus Kristus atas makanan yang akan dikonsumsi.

“Bukan hanya menyebut nama Tuhan secara umum, tetapi juga secara spesifik menyebutkan kepada siapa kita berdoa dan memohon berkat. Hal ini juga berlaku dalam doa permohonan pribadi,” singkatnya.

Apa yang disampaikan BTM sangat sesuai dengan kehidupan sehari-hari umat beragama yang meski berbeda keyakinan tetapi tetap hidup dalam kerukunan dan kedamaian.

Contoh lain yakni sebagai seorang penganut Katolik yang wajib memakai tanda Salib sebelum dan sesudah berdoa.

Selain itu, umat Islam dalam sholat misalnya, bukan hanya sekadar menjalankan gerakan fisik, tetapi juga harus diiringi dengan khusyuk dan niat yang tulus dalam hati untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lanjutnya, membaca Al-Quran dengan penuh penghayatan dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari juga merupakan wujud nyata dari keimanan.

“Sedekah dan zakat juga merupakan bentuk nyata dari keimanan dan kepedulian terhadap sesama,” akuinya.

Begitu juga umat Hindu, dalam menjalankan persembahyangan, berdoa kepada Dewa-Dewi yang mereka yakini, memohon berkah dan perlindungan. Melaksanakan upacara keagamaan dengan penuh kesungguhan dan menghormati nilai-nilai dharma juga merupakan bagian penting dari menunjukkan keimanan.

“Bagi penganut Buddha, meditasi dan praktik-praktik lainnya dilakukan untuk mencapai pencerahan dan kedamaian batin. Menjalankan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghindari kekerasan dan mengembangkan welas asih, juga merupakan wujud nyata dari keimanan,” ujarnya.

Dengan demikian, kejujuran dan kesungguhan hati dalam berdoa dan bertindak sesuai ajaran agama masing-masing merupakan wujud nyata dari iman dan kepercayaan kita.
Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi umat beriman, tetapi juga menjadi teladan bagi orang lain. Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan untuk memperkuat iman dan menunjukkannya dalam setiap aspek kehidupan.
(red)