Jayapura, Teraspapua.com – Pembentukan alat-alat kelengkapan dewan (AKD) DPRD kota Jayapura sampai saat ini masih kontroversial.
Dua kubu, baik partai politik maupun fraksi saling bersikeras. Masing-masing mempertahankan ego. Jika kedua kubu ini tidak saling duduk bersama untuk memberikan pandangan yang sama, maka rakyat kota Jayapura menjadi korban melalui program pemerintah kota.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M. Si ketika memberikan keterangan pers mengaku sebenarnya ini adalah masalah internal untuk melengkapi alat kelengkapan dewan.
“Jadi, semuanya diatur dengan peraturan perundangan undangan yang berlaku, sehingga jika semua dijalankan berdasarkan peraturan yang ada maka apapun masalah bisa diselesaikan,” kata Frans Pekey belum lama ini.
Saya sudah melakukan mediasi dan bertemu dengan tiga pimpinan dewan, tapi juga partai politik dan fraksi yang saling berkompetisi,” ungkap Frans Pekey.
“Jadi, kami mediasi agar situasi ini segera diakhiri, seraya mengku sudah sepakat dengan pimpinan dan seluruh anggota dewan dalam minggu ini bisa diselesaikan,” terang Frans Pekey.
Lanjut ungkap Frans Pekey, dirinya akan mengundang pimpinan dan semua anggota dewan untuk duduk bersama, bicara dari hati ke hati, karena kita semua adalah keluarga yang menyelenggarakan pemerintahan di kota Jayapura. Eksekutif dan Legislatif adalah penyelenggaraan pemerintahan.
“Mudah-mudahan. Tuhan membuka hati dan pikiran kepada bapak ibu anggota dewan dan juga pemerintah kota supaya kita bisa segera mengakhiri, sehingga bisa agenda-agenda pemerintahan bisa terlaksana,’ ucap Frans Pekey.
Yang terdekat adalah sidang LKPD, materinya pemerintah kota sudah kirim ke dewan dan setelah itu ada sidang APBD perubahan 2022, kemudian sidang-sidang non APBD dan juga sidang APBD 2023,” tutur Frans Pekey.
Begitu juga agenda-genda kedawanan sendiri yang sangat banyak seperti, hearing dan reses semua ini bisa berjalan kalau situasi di dewan kondusif.
Untuk itu saya mengajak pimpinan dan seluruh anggota DPRD kota Jayapura. Mari kita diinginkan suasana hati dan pikiran kita, seraya berpikir untuk kepentingan masyarakat kota Jayapura bukan kepentingan siapa-siapa,” pungkas Pj Wali Kota Jayapura itu.
(red-tp)
