Jayapura, Teraspapua.com – Komisioner V Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Dr.Benhur Tomi Mano, MM bersama IKAPTK Kota Jayapura, SICAKAB dan SOCAKAB berkunjung ke Wutung, East Sepik PNG wilayah perbatasan RI-PNG, Sabtu (29/4/2023).
Kunjungan dilakukan usai melakukan Program Bhakti Karya Pamong di Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami, dalam kegiatan kerja bakti bersama aparat pemerintahan dan masyarakat Kampung serta penyerahan sejumlah bantuan peralatan olahraga dan kebersihan.
Pantauan Terasapua.com selain mengabadikan setiap momen di Wutung, East Sepik PNG tersebut, Benhur Tomi Mano (BTM) juga turut berbelanja sebuah topi bertuliskan PNG, begitu juga rombongan lain turut berbelanja sesuai selera masing-masing.
“Kamim alumni Pamong Praja, IPDN, STPDN, APDN dan IIP, kami berada di perbatasan RI-PNG, sekarang kami berada di Kampung Wutung,” kata BTM.
di sini ungkap BTM, kami melihat bagaimana perkembangan ekonomi masyarakat kampung pertama Wutung PNG yang berpapasan langsung dengan Kampung Skouw Sae Kota Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia.
Mantan Wali Kota Jayapura dua periode itu mengatakan, peningkatan ekonomi antara Wutung dan Skouw saling menopang. Bahkan beber dia, pemasuka lebih besar.
“Karena orang dari PNG dan kampung-kampung terdekat datang untuk berbelanja lebih tinggi ke kota Jayapura, bahkan mereka bisa menginap,” ujarnya.
Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial RI ini juga mengaku sangat luar biasa, kami bangga karena bisa masuk dan berbelanja, saling mendukung dari sisi ekonomi di wilayah perbatasan ini.
Ditambahkan Tomi Mano, perkembangan pembangunan di wilayah perbatasan Indonesia tidak kalah, sebagaimana mana kami berada dalam wilayah perbatasan ini.
Sementara kepala pengembangan kawasan pos lintas batas negara Republik Indonesia Papua Nugini Skouw Frans Imbiri, SIP, M Eng menyampaikan terima kasih kepada mantan Wali Kota Jayapura yang melihat langsung perkembangan pembangunan di lintas batas dua negara RI-PNG.
“Lokasi perbatasan ini berbeda dengan perbatasan lain yang ada di daerah di Indonesia, bahwa kami berada di posisi kota di seluruh Indonesia hanya ada di kota Jayapura,” ungkapnya
Frans Imbiri mengaku pak Tomi Mano sangat bangga, ketika hadir bersama dengan teman-teman alumni Pamong Praja di pos lintas batas Negara ini.
“Indonesia sangat maju dan beliau bangga melihat kondisi kami, baik pengelola perbatasan yang selalu baik dalam bekerja sama untuk menjamin masyarakat baik lintas barang orang yang ada di pos lintas batas Negara,” ujarnya.
Menurut dia, kerjasama kami selama ini luar biasa, baik Indonesia maupun Papua Nugini. Sementara untuk perkembangan pengunjung sebelum pandemi covid berada di posisi 1.500 orang include baik orang wisatawan maupun yang foto-foto, selfie setelah covid saat ini sekitar 500 include untuk semua,” pungkas Imbiri.
(Ricko)