Jayapura, Teraspapuamcom – Hari ini seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di kota Jayapura melaksanakan ujian sekolah (US) berbasis komputer atau CBT.
US tersebut dipantau langsung oleh Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, Abdul Majid.
“Jadi hari ini sesuai dengan surat edaran keputusan badan standar kurikulum asesmen Pendidikan Nasional ada 4. 141 peserta didik kelas IX atau kela III di Kota Jayapura mengikuti ujian sekolah,” terang Abdul Majid, di SMPN 2 Jayapura, Senin (8/5/2023).
Adbdul Majid menjelaskan, seluruh peserta US terurai di 48 sekolah. Sebenar ada 49, tapi satu sekolah belum bisa melakukan ujian karena baru berdiri
“Dari 48 sekolah ada 18 sekolah yang menyelenggarakan ujian sekolah berbasis komputer atau online karena memang kami sesuaikan dengan resources sarana yang dimiliki oleh sekolah sisanya 30 sekolah, US secara offline,” kata Abdul Majid.
Artinya ditambahkan Abdul Majid, bahwa kegiatan ini kami silahkan kepada sekolah menghitung, mengukur sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh sekolah.
Saya berharap US bisa berjalan dengan baik dan lancar untuk mengukur kemampuan anak-anak selama 3 tahun di jenjang satuan pendidikan.
“Maka, guru di sekolah paling berhak untuk menguji, mengevaluasi anak-anak yang telah tiga tahun mengikuti pembelajaran di satuan pendidikan masing-masing,” ujarnya.
Mantan Kabid SMP ini berharap anak-anak bisa sukses sebagaimana kakak-kakak SMA dan SMK yang dua hari kemarin telah mendengar hasil kelulusan.
Dia pun menambahkan, dalam rapat koordinasi Kabid SMP dengan teman-teman MKKS SMP yang melakukan ujian berbasis komputer atau CBT, bekerja sama dengan PLN maupun Telkom supaya US bisa berjalan dengan baik.
Abdul Majid juga mengatakan dalam ujian sekolah ini dilakukan pengawasan silang murni antar rayon di Abepura Sehingga menjaga independensi pelaksanaan US di satuan tingkat masing-masing.
Kembali Abdul Majid berharap teman-teman pengawas bisa menjaga idepedensi pengawasan di sekolah sehingga betul-betul terjadi kemurnian daripada hasil anak-anak yang akan dicapai,” pungkasnya.
(Har)