Gelar FGD di Wamena, Ketua Dewas: 61 Tahun Pengabdian YPK di Tanah Papua Telah Berkontribusi Nyata Mencetak SDM OAP

Foto bersama Sekertaris BP YPK di Tanah Papua, Pdt Syahnur Abbas, S, Th, Ketua Dewan Pengawas BP YPK di Tanah Papua, Dr. Kristhina R I Luluprp, S, IP, M, AP, Direktur Eksekutif, Dra. Christina Dwisunu Widyastuti, M.Pd, Sekretaris Daerah Jayawijaya Thonny M. Mayor, S.Pd.,MM, Ketua Klasis GKI Baliem Yalimo, Pdt. Edward Su, S, Th, Ketua PSW YPK, Benyamin Matuan, S.Th. S.Pd dengan kepsek dan guru YPK Jayawijaya (foto arche)

Wamena,  Teraspapua.com – BP YPK di Tanah Papua menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. Jumat (3/11/2023).

FGD di buka secara resmi oleh Bupati Jayawijaya yang di wakili oleh Sekretaris Daerah Jayawijaya Thonny M. Mayor, S.Pd.,MM. Sekaligus mengikuti diskusi dan tanya jawab dengan guru-guru YPK hingga selesai.

Sebelumnya BP YPK bersama PSW YPK mengunjungi sejumlah SD dan SMP YPK di wilayah Kota Wamena.Untuk melihat secara dekat kondisi sekolah.

Seperti TK, SD dan SMP YPK Lachairoi Hom Hom, Distrik Hubukiak Kabupaten Jayawijaya, SD YPK Elim Wouma Atas, Distrik Wouma Kampung Logonoba, SD, SMP dan SMA YPK Betlehem.

FGD yang digagas dengan tema ” Pulihkanlah dan Kembalikanlah Keadaan Kami ya Tuham”

Ketua Dewan Pengawas BP YPK di Tanah Papua, Dr. Kristhina R I Luluprp, S, IP, M, AP saat memberikan sambutan mewakili Ketua BP YPK Joni Y. Betaubun, SH, MH mengatakan, sejak dilantik pada 16 april 2023 oleh Sinode GKI di Tanah Papua, BP YPK telah bergerak dengan cepat dan terus berupaya dan membangkitkan kembali lembaga pendidikan tertua dan terbesar di Tanah Papua melalui beberapa terobosan strategis.

“Tentu menjadi salah satu titik terang ditengah-tengah rasa pesismisme oleh banyak pihak akan kemampuan pengurus periode ini untuk menghidupkan kembali YPK di tanah Papua,” ujarnya.

Kata Kristhina, Ketua BP YPK di tanah Papua selalu memberikan penegasan dan harapan bahwa menghadapi kesulitan dan tantangan kita tidak boleh pesimis, dan putus asa, tapi selalu optimis, bahwa YPK akan bangkit, sebagaimana visi YPK : “Ypk bangkit dan bergerak menuju pendidikan berkarakter kristen dan unggul di tanah Papua”

Sementara misi YPK : Menjadikan YPK di tanah Papua yang mampu bersaing dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni  baik di tingkat nasional maupun internasional pada tahun 2036 dan  menjadikan YPK sebagai penghasil cendekiawan berkarakter kristen dan unggul.

Ditegaskan, YPK  tidak boleh terbius dan terlena dengan keberhasilannya di masa lalu, tapi  YPK di tanah Papua harus terus berbenah, sehingga dapat mewarnai dunia pendidikan di tanah Papua.

“YPK dapat menjadi mata air yang terus mengalirkan ilmu pengetahuan dari pegunungan yang terus mengalir dari hulu, hilir dan sampai ke muara sehingga semua masyarakat Papua dapat menikmati dan menimba ilmu pengetahuan,” jelasnya.

Kristhina mengatakan, kehadiran 61 tahun pengabdian Yayasan Pendidikan Kristen di tanah Papua telah berkontribusi nyata, mencetak sumber daya manusia anak Asli Orang Papua (OAP) melalui pelayanan pendidikan dasar hingga ke pelosok kampung, gunung dan lembah, pantai, pesisir dan pulau-pulau.

Menurutnya, sekolah-sekolah YPK tidak hanya bertugas sebagai penyelenggara pendidikan bagi anak-anak, tetapi juga berfungsi sebagai tempat membentuk nilai hidup, pengetahuan, dan keterampilan yang dipelajari oleh anak.

Dikatakan, salah satu langkah awal strategis yang dilakukan oleh BP YPK di tanah Papua periode ini adalah melakukan Fokus Grup Diskusi (FGD), karena pengurus berangkat dengan keadaan dan kondisi organisasi yang benar-benar membutuhkan penanganan serius dan komprehensif tanpa menyalahkan pihak mamapun.

“Karena itu sebelum mengambil keputusan melakukan perubahan yang direncanakan, memerlukan tahapan diagnosa organisasi,” jelasnya.

Diagnosa sambung Kristhina, adalah suatu proses mengerti bagaimana fungsi organisasi saat ini dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk mendesain intervensi perubahan.

FGD adalah sebuah proses kolaborasi antara elemen penting dalam organisasi dan stakeholder untuk mengumpulkan informasi terkait, menganalisis, dan menarik kesimpulan untuk perencanaan aksi dan intervensi penyelesaian masalah.

“Keberadaan YPK yang mengelola 784 satuan pendidikan dari pendidikan tingkat dasar hingga menengah dengan jumlah siswa sebanyak 70 ribu lebih siswa bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat uud 1945 dan menata budaya  orang asli Papua bukanlah hal yang mudah,” papar Luluporo.

Ditambahkan, sejauh ini BP YPK di tanah Papua sudah  melakukan akselerasi dan melaksanakan FGD di 5 (lima) provinsi, dan  Provinsi Papua Pegunungan merupakan yang terakhir kami kunjungi untuk pelaksanaan FGD.

“Kami sudah memiliki hasil diagnosis berbasis data. Sehingga FGD ini tidak sebatas rekomendasi  yang menguap saja tapi butuh komitment, kerja keras dan konsistensi untuk berbuah pada kualitas. Seraya membeberkan BP YPK di dalam waktu dekat ini akan melaunching aplikasi YPK satu data. semua data terintegrasi secara digital,” ujarnya lagi.

Karena itu melalui forum FGD ini, kami BP YPK di tanah Papua dari Jayapura hadir untuk mendengarkan, untuk menginventarisasi secara langsung setiap permasalahan pendidikan yang dihadapi di setiap satuan pendidikan.

Baik terkait dengan tenaga guru, tenaga pendidik, mutu pendidikan, membenahi manajemen pendidikan, sarana prasarana baik aset tanah maupun aset gedung persekolahan dan permasalahan lainnya termasuk kemandirian dana,” imbuhnya.

Kami berharap partisipasi aktif seluruh peserta FGD sehingga forum ini bisa menghasilkan sejumlah catatan rekomendasi yang akan menjadi rujukan tetapi juga menjadi energi dan semangat juang bagi BP YPK di tanah papua untuk mengurai benang kusut persoalan pendidikan di YPK.

“Sekali lagi saya optimis YPK di tanah Papua bisa bangkit kembali menjadikan sekolah sekolah YPK yang berkualitas. FGD ini akan membawa berbagai manfaat bagi YPK ditanah Papua, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa,” cetusnya.

FGD ini akan menjadi langkah maju dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan YPK di tanah Papua, akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan mutu pendidikan secara khusus di kabupaten Jayawijaya,” pungkasnya.

Ditempat yang sama Ketua Klasis GKI Baliem Yalimo, Pdt. Edward Su, S, Th atas nama GKI di tanah Papua memberikan apresiasi atas terobosan badan pengurus YPK di tanah Papua yang baru saja dilantik.

“Saya percaya ini orang-orang hebat yang ditempatkan. Pasalnya setelah dilantik BP YPK, tidak hanya duduk di Argapura tapi langsung turun ke lapangan untuk melihat apa yang sesungguhnya terjadi di sekolah-sekolah YPK,” ungkap Edward.

Kita harus mengakui bahwa YPK telah menghasilkan orang-orang yang berkualitas,” imbuhya.

Momen seperti ini tentu kita duduk sama-sama untuk mendengarkan apa yang menjadi pergumulan sekolah YPK di Kabupaten Jayawijaya selama ini,” pungkasnya.

FGD turut dihadiri Sekertaris BP YPK di Tanah Papua, Pdt Syahnur Abbas, S, Th, Ketua Dewan Pengawas BP YPK di Tanah Papua, Dr. Kristhina R I Luluprp, S, IP, M, AP, Direktur Eksekutif, Dra. Christina Dwisunu Widyastuti, M.Pd, Sekretaris Daerah Jayawijaya Thonny M. Mayor, S.Pd.,MM, Ketua Klasis GKI Baliem Yalimo, Pdt. Edward Su, S, Th, Ketua PSW YPK, Benyamin Matuan, S.Th. S.Pd dan Anggota Badan Pekerja Sinode Wilayah X Baliem – Yalimo, Pendeta Yudas Miage, S, Th

(Har/Ricko