Jayapura, Teraspapua.com – Tim pemenangan pasangan bakal calon gubernur Papua dan wakil gubernur papua Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai (BTM-YB) menilai isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) serta politik identitas tidak sejalan dengan semangat demokratisasi.
Pasangan BTM – YB melalui juru bicaranya Theresia Tobi ketika dijumpai wartawan di kantor DPD PDIP Papua, Rabu (4/9/2024) mengakui setelah membaca ada langkah-langkah yang menggunakan cara “Playing Victim”. Yang berkaitan dengan isu SARA yang sedang dimainkan untuk memecah soliditas sesama anak bangsa.
“Pasangan BTM-YB menyayangkan dan meminta untuk dihentikan karena tidak sejalan dengan semangat demokratisasi. Mari kita bertarung gagasan, dalam semangat kesatuan papua, sehingga hasil pemilu menjadi kegembiraan bagi rakyat Papua yang akan dilayani,” kata Theresia Tobi.
Pasangan BTM-YB berpesan kepada seluruh pendukung untuk menjaga kondisifitas di Papua agar aman, menyambut kontestasi pilkada papua tahun 2024, dan terus berkomitmen dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat Papua agar tercapainya pilkada yang demokratis yang baik menjunjung tinggi perdamaian.
“Mari bangun narasi yang mendidik ke publik, adu gagasan dan ide-ide untuk membangun Papua yang lebih baik,” katanya.
BTM-YB menghimbau dan menaruh harapan kepada semua stakeholder kepemiluan yaitu KPU, Bawaslu, Kepolisian dan TNI untuk menjaga netralitas dan melaksanakan tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang-perundangan selama pelaksanaan pilkada provinsi papua,” pungkasnya.
Untuk itu pasangan BTM-YB mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat dan tim relawan serta partai pengusung yang telah berpartisipasi dalam pendaftraan kami pada tanggal 29 agustus 2024 dan berjalan secara aman dan lancar.
“BTM berpesan “Pemimpin adalah pelayan dan birokrasi adalah orkestrasi pelayanan bagi public,” cetusnya.
(hr/rc)