Jayapura,Teraspapua.com – Calon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura, nomor urut 2 Jhony Banua Rouw – H Darwis Massi, melakukan tatap muka bersama warga diwarga di Kompleks SMU 4 Entrop, Kelurahan Hamadi, Jayapura Selatan, Selasa (8/10/2024).
Dalam acara itu, warga setempat mengeluh jika terjadi hujan mereka merasa was-was akan terjadinya banjir.
“Kami sudah memiliki solusi banjir di Kota Jayapura. “Kami tidak perlu banyak omong. Karena kami sudah ikut kerja, kami tahu bagaimana selesaikan itu,” ungkap Calon walikota Jayapura, Jhony Banua Rouw,, kepada awak media.
“Kami hanya minta waktu itu selesaikan masalah tanah dan kita kasih program untuk selesaikan masalah banjir. Kita tahu ada banjir di tahun 2021 di Kompleks SMU 4 Entrop,” sambungnya.
Diakui, wilayah Kompleks SMU 4 Entrop ini, merupakan wilayah resapan. Namun, hari ini tidak bisa lagi dikatakan itu daerah resapan, kemudian harus dibongkar. Padahal, adat sudah menjual tanah di daerah ini.
“Kami tidak bisa larang adat menjual tanah. Karena, mereka butuh biaya, kalau pemerintah tidak bisa memberikan jaminan apa-apa kepada pemilik hak ulayat, lalu kita minta bilang mereka tidak boleh jual tanah, itu bagaimana? Kalau bilang hak ulayat tidak boleh dijual, ya kita kasih solusinya, ada cara bagaimana warga merasakan manfaat untuk mereka. Jika itu daerah resapan, ya harus dibuat aturan, kasih edukasi dan apa manfaat bagi masyarakat, tapi hari ini fakta sudah ada bangunan atau perumahan,” jelasnya.
Untuk itu, kata JBR, dalam mengatasi banjir di Kompleks SMU 4 Entrop dan sekitarnya, pihaknya akan mengalihkan sungai agar dapat dialirkan ke laut.
“Kita lakukan by pass. Sebab, disitu ada bukit di tengah yang tidak terlalu tinggi atau landai. Disitu kita jalan kurang lebih 300 meter, langsung tembus di laut. Itu tidak perlu tembus laut, cukup tembus bukit sepotong saja, lalu kita dapat laut. Jika itu dilakukan, saya yakin wilayah Kompleks SMU 4 Entrop tidak akan banjir lagi,” tandasnya.
Sebab, imbuh JBR, jika hujan, maka air di daerah Entrop itu, akan masuk ke SMU 4 Entrop, kemudian berputar di belakang hingga eks Hotel Musi, lalu air keluar ke depan CV Thomas. Kemudian, air turun ke PTC, baru mengalir ke laut.
“Nah, untuk turun ke laut ini. Kita by pass di bukit yang ada di belakang Kompleks SMU 4 Entrop, lalu kita potong. Itulah solusi yang mau kita tawarkan dan saya yakin itu bisa kita lakukan, karena sudah ada survey-survey awal yang sudah kita lakukan,” bebernya.
“Yang saya ngomong ini, karena saya ikut jalan, saya ikut lihat dan saya ikut ukur jarak sampai ke laut, termasuk kemiringannya saya tahu. Pemimpin tidak boleh tinggal di kantor, pemimpin harus turun di lapangan agar tahu apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, termasuk cari solusinya,” pungkasnya.