Jayapura,Teraspapua.com – Masyarakat Adat Kabupaten Biak Numfor merasa prihatin dan sangat tersinggung dengan pernyataan calon Gubernur (Cagub) Papua Nomor Urut 1 dalam orasinya saat melakukan kampanye tatap muka di kawasan Organda, Distrik Abepura beberapa waktu lalu.
Presiden Pemuda Masirei Yusak Rabrageri menilai pernyataan dari calon Gubernur Papua Nomor Urut 1 saat kampanye berpotensi menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat.
“Kami merasa prihatin yang mendalam karena pemilukada ini tidak boleh dicederai dengan narasi yg menyinggung perasaan sesama anak bangsa,” ujarnya kepada awak media di Jayapura, Jumat (18/10/2024).
Dia menegaskan, dalam melaksanakan kampanye tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang dapat menyinggung perasaan masyarakat terutama terkait dengan suku dan agama.
“Karena pilkada ini merupakan pesta yang harus dimeriahkan, tanpa adanya narasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Komite Insos Kabor Bika, Raja Ampat (KIKB), Alex Baranso bahwa pihaknya merasa tersinggung dan prihatin atas pernyataan yang disampaikan calon gubernur nomor urut 1.
“Sebagai anak Biak, kami sangat tersinggung dan prihatin. Jangan mencampuradukan politik dengan budaya yang ada di Papua,” tegas Baransano.
Menurutnya, sebagai calon pemimpin harus bisa memilah mana yang perlu disampaikan saat melakukan orasi dalam kampanye.
Dijelaskan dengan adanya pernyataan tersebut itu berarti telah mengkotak-kotakkan masyarakat di Tanah Tabi.
Sementara Mananwir Kabupaten Supiori, S.O Rumkabu menegaskan, dalam melaksanakan orasi saat kampanye calon gubernur tidak perlu menyebutkan suku, tetapi tunjukkan sikap sebagai seorang pemimpin.
“Kami tidak setuju dengan apa yang disampaikan calon gubernur nomor urut 1 dan kami menyesal dengan pernyataan yang menurut kami tidak layak,” terangnya.
Masih ditempat yang sama, Wakil Ketua Honai Pengusaha Muda Orang Asli Papua (OAP) Boby Carel Puraro mengatakan, sebagai anak Tabi yang hidup di Kota ini merasa prihatin dengan proses Pemilukada di Provinsi Papua.
Sebagai tokoh Pemuda dan intelektual kami harapkan agar Pemilu ini menjadi pemilu yang aman dan damai, untuk kita semua.
Karena, lanjut kata Puraro, mau tidak mau kita butuh pemimpin yang betul – betul mengakomodir semua suku yang mendiami tanah ini. Tetapi kalau sudah terjadi demikian, pilihan kembali ada pada masyarakat, yang menilai siapa pemimpin yang layak memimpin Provinsi Papua.
“Menyangkut kata – kata oleh seorang figur yang selama ini kita anggap sebagai panutan, kami minta hal ini jangan terulang lagi. Sehingga Pemilu ini bisa berjalan dengan aman dan dama,” tandasnya.
Sebelumnya calon gubernur Papua nomor urut 1 Benhur Tomi Mano saat melakukan kampanye terbatas di Komplek Organda menyebutkan nama Wilem Sroyer.
Akan tetapi terkait hal tersebut diatas Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh marga Sroyer di Papua.
Dimana saat kampanye terbatas di perumahan Organda, Kota Jayapura, Papua pada Sabtu (12/10/2024) lalu ada kata kata yang dinilai menyinggung marga Sroyer.
Padahal pernyataan BTM dengan keras, hanya sebagai bentuk penegasan kepada Willem Sroyer sebagai kader PDIP. Namun pada momentum pilkada 2024 ini, dia tidak loyal dan tegak lurus dengan aturan partai.
“Kenapa saya bicara demikian, karena ada sebab dan akibat, tapi itu kita lupakan, secara pribadi dan keluarga saya menyampaikan permohonan maaf jika kata kata saya membuat marga Seroyer tersinggung,” jelasnya saat meresmikan Posko Relawan Garuda Nusantara Papua di kawasan Ale-Ale Padang Bulan, Kota Jayapura, Selasa (15/10/2024).
BTM kembali tegaskan apa yang saya ucapkan di Organda bukan untuk seluruh marga Sroyer, tapi kepada pribadi Wilem Sroyer sebagai kader PDIP.
Diapun mengatakan, sebagai anak Papua, Marga Sroyer bagian dari kepribadiannya. Sehingga sama sekali tidak bermaksud untuk merendahkan marga Sroyer yang ada di Kota Jayapura maupun Papua pada umumnya.
“Saya berharap seluruh Marga Sroyer di Papua dapat menerima permohonan maaf saya, semoga ini juga akan menguatkan saya dalam kontestasi pilkada Papua,” tandasnya.