Jayapura,Teraspapua.com – Pendukung pasangan calon Wali Kota Jayapura nomor urut 2 Jhony Banua Rouw – HM Darwis Massi atau JBR – HADIR, diduga telah diintimidasi oleh oknum tim sukses salah satu paslon tertentu.
Selain diintimidasi, pendukung JBR – HADIR yang ada di wilayah Koya, Distrik Muaratami itu, juga dilarang untuk ikut kampanye.
“Di sana ada 100 orang, jika korlabnya disana mendapatkan tekanan fisik, maka saya akan lapor polisi, pak Victor Mackbon (Kaporlesta). Jadi, mereka tidak bisa hadir karena diintimidasi,” kata salah seorang warga kepada Jhony Banua Rouw – HM Darwis Massi dalam acara silaturahmi di Cafe Marora, Holtekamp, Distrik Muratami, Selasa (12/11/2024).
Namun, ia memastikan bahwa meski mereka dintimidasi, mereka sudah sepakat untuk mendukung paslon Wali Kota Jayapura nomor urut 2, JBR – HADIR.
Bahkan, salah satu pendukung JBR – HADIR yang tinggal di salah satu perumahan di Koya, mengaku anaknya telah diintimidasi oleh oknum tertentu dan diduga dari tim sukses paslon tertentu, ketika memasang atribut JBR – HADIR.
Menanggapi hal itu, Calon Wali Kota Jayapura Jhony Banua Rouw menegaskan bahwa jika ada calon pemimpin dan pendukungnya melakukan intimidasi kepada rakyatnya, itu bukan calon pemimpin yang baik. “Terus ingat itu, kalau ada calon pemimpin dan juga tim sukses mereka datang melakukan intimidasi kepada warganya untuk memilih calon tertentu, itu bukan pemimpin yang baik,” tegasnya.
“Kalian jangan pilih yang mengintimidasi itu. Kalau sebelum menjadi pemimpin saja, melakukan intimidasi. Besok jadi pemimpin, akan kerja semaunya dia dan tidak melihat apa kepentingan rakyatnya,” sambungnya.
Jika ia dipercaya menjadi Wali Kota Jayapura, JBR memastikan tidak akan ada intimidasi. Ia akan minta pelakunya ditangkap. Tidak boleh warga diintimidasi, dengan alasan apapun.
JBR kembali menegaskan jika ada oknum tim sukses dari salah satu kandidat, melakukan intimidasi kepada masyarakat, itu namanya bukan pemimpin.
“Kalau pemimpin sudah datang meminta rakyatnya pilih, karena intimidasi, karena tekanan, maka pemimpin itu tidak punya program yang baik, tidak punya kemampuan untuk menjual apa program mereka. Itu artinya pemimpin tidak cinta rakyatnya,” tandasnya.
“Tolong sampaikan kepada 100 orang lebih itu, saya akan pergi ke mereka dan mendukung dan mereka lapor ke Bawaslu. Kita bikin pengaduan disana, supaya semua kandidat yang pakai cara intimidasi seperti itu, dapat diproses hukum,” sambungnya.
Ia meminta agar memberitahukan kepada publik bahwa mereka telah diintimidasi dan dilarang datang ke kampanye JBR – HADIR.
“Biarlah rakyat tahu bahwa ada oknum tim sukses dari kandidat tertentu di Kota Jayapura yang datang dengan melakukan intimidasi kepada rakyatnya. Itu bukan pemimpin, pemimpin bukan menggunakan cara-cara preman seperti itu,” ujarnya.
JBR meminta masyarakat yang ada di Koya, yang tidak bisa datang dalam kampanye JBR – HADIR, untuk tidak takut. Sebab, JBR memastikan akan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang telah diintimidasi tersebut.
“Saya akan meminta aparat keamanan untuk tangkap mereka. Karena tugas negara adalah memberikan rasa aman bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Jayapura HM Darwis Massi mengaku sudah koordinasi dengan aparat keamanan. Bahkan, pada 27 November 2024 sudah siap mengamankan. “Setiap jalur akan dijaga oleh aparat keamanan. Jika ada intimidasi dan teror, silahkan lapor. Karena itu salah satu bentuk pelanggaran pemilu. Harus berani lapor, karena rakyat berdaulat. Maka berhak memilih siapa yang pantas dipilih. Saya minta kepada warga yang ada di Koya Barat dan Koya Timur harus berani, jangan takut. Jangan sampai karena intimidasi masyarakat tidak menyalurkan hak pilihnya,” katanya.
Yang jelas, imbuh Darwis Massi, JBR – HADIR telah menyiapkan pengacara untuk memproses hukum bagi oknum pelaku intimidasi pendukung dan simpatisan JBR – HADIR.