Jayapura, Teraspapua.com – Gedung gereja baru Jemaat GKI I.S. Kijne, kotaraja, kota Jayapura, Papua diresmikan penggunaanya, Minggu (1/12/2024). Persemian ini tentu merupakan kado Natal bagi jemaat setempat.
Ibadah minggu pagi di gedung gereja lama mengawali rangkaian prosesi pentabisan dan peresmian. Sebelum peresmian gedung gereja baru, alat-alat sakramen dipindahkan dengan iring-iringan, BP Am Sinode, Badan Pekerja Klasis GKI Port Numbay, ketua dan majelis jemaat, serta warga jemaat dari gedung gereja lama ke gedung gereja baru.
Pentahbisan dan persemian dilakukan oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, didampingi Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt Andris W. Tjoe dan para pendeta, ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Sementara mantan Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano dan Ibu Kristhina Luluporo Mano membuka selubung papan nama gedung gereja baru dan Penjabat Walikota Jayapura, Christian Sohilait melakukan pengguntingan pita.
Berturut-turut ketua panitia pembangunan, Robert J. Betaubun menyerahkan kunci kepada ketua majelis jemaat, Pdt. Onna Bano, selanjutnya diserahkan kepada Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt Andris W. Tjoe, untuk diserahkan lanjutan kepada ketua Sinode GKI di tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, sebagai aset GKI.
Sekertaris Sinode GKI di tanah Papua, Pdt Daniel J. Kaigere saat menyampaikan kebenaran Firman Tuhan seperti yang terambil dari 2 Timotius 3:1-9 mengatakan, hari ini kita telah menikmati gedung gereja yang baru, gereja yang diharapkan akan maksimal untuk menghimpun umat Tuhan di tempat ini.
“Biarlah gedung gereja baru ini menjadi tempat persekutuan kita bersama, tempat di mana kita saling mengasihi, memaafkan dan menopang satu dengan yang lain,” kata Kaigere.
Begitu Juga sebagai persekutuan, kita berjumpa dengan Tuhan Allah kita yang hidup, sebab gereja ini juga adalah tempat di mana kita bersekutu di antara sesama dan bersekutu dengan Tuhan,” tandasnya.
Ketua Sinode GKI di tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu dalam sambutan mengatakan, dengan telah selesai gedung gereja baru ini, kiranya jemaat tetap hidup dalam persekutuan, senantiasa aktif di perjumpaan ibadah, memperhatikan data warga gereja.
“Kalau gedung ini sangat baik, sangat indah, saya percaya Jemaat GKI I. S. Kijne Sborhoinyi akan menikmati kebaikan itu pada hari ini,” jelasnya.
Dikatakan, hari ini pola dan pelayanan berbasis data, harus pastikan seluruh jemaat yang hadir dalam persekutuan. Jangan sampai ada jemaat tidak hadir di ibadah, pelayanan dan pembinaan akan menguatkan dan memastikan untuk di bina dalam iman, kasih dan pengharapan.
Dikatakan, Jemaat semua berala-lelah tetapi juga bersemangat dalam iman, bekerja bersama dalam kesehatian walaupun melewati tantangan-rintangan dan hambatan, tetapi hari ini kita bersyukur karena gedung gereja baru yang sangat representatif, tetapi juga tentu menjadi kebanggaan kita bersama boleh diresmikan dan ditabiskan.
“Saya mengutip bagian dari kitab Mazmur 84 ayat 4, hari ini baik burung pipit dan burung layang-layang bersuka cita, karena memiliki sebuah rumah dan tempat untuk meletakkan saran bagi anak-anaknya,” jelasnya.
Sambung Mofu, Kalau burung pipit dan burung layang-layang saja bersukacita, saya sungguh yakin bahwa Jemaat GKI I. S. Kijne Sborhoinyi sangat bersukacita dan bergembira.
Karena menurutnya, penantian dan kerinduan dari perjalanan panjang jemaat ini ketika dibangun dalam kesederhanaan, hari ini kita berada dalam satu suasana yang lain, gedung gereja yang baru.
“Gedug gereja baru ini sangat luar biasa, jangan sampai tidak di manfaatkan, tidak sesuai peruntukan nya,” pesannya.
Pdt. Andrikus Mofu juga mengapresiasi jemaat, untuk membangun gedung gereja, panitia juga kerja semaksimal mungkin, saya mengapresiasi dan terima kasih kepada keluarga pemiliki tanah gereja yang sumbangkan untuk pembangunan gereja, semua pihak yang mendukung pekerjaan ini baik dukungan materil dan dukungan lainnya,” tandasnya.
Sementara Ketua panitia Robert J. Betaubun dalam laporan mengatakan, manfaat gedung gereja baru tentu dengan meningkatnya anggota Jemaat setiap ibadah Minggu pagi.
Maka di pandang penting untuk membangun gedung gereja baru yang menjadi sarana penunjang ibadah Jemaat dan unsur-unsur, serta kegiatan-kegiatan pertumbuhan iman, baik di tingkat Jemaat, Klasis dan Sinode.
“Proses pembangunan gedung gereja baru di awali dengan peletakan batu pertama pada tanggal 25 Mei tahun 2003. Pencanangan pembangunan kembali dilakukan pada tanggal 25 Mei tahun 2021 oleh Walikota Jayapura saat itu adalah Benhur Tomi Mano,” jelasnya.
Ditempat yang sama Pj Walikota Jayapura, Christian Sohilait dalam sambutan mengatakan, ada 12 gereja GKI yag dibangun di kota Jayapura.
“Itu artinya jemaat secara sadar merasa memerlukan sebuah gedung gereja, yang fungsinya untuk membawa umat ke surga,” kata Sohilait.
Dan kita harus melihat sikap dan perilaku Jemaat, seraya berharap dengan kehadiran seluruh gedung gereja tentu harus ada perubahan.
Dikatakan kehadiran gereja juga untuk pembina generasi muda kita agar jauh dari hal-hal yang negatif seperti narkoba dan yang lain.
“Gereja juga hadir untuk menolong pemerintah melalui program-program, karena pemerintah tidak mungkin ada kalau tidak ada gereja,” tukasnya.
(zon/rck)