7 Mahasiswa Teknik Mesin USTJ Raih Gelar S1 Tanpa Skripsi Dalam Kurun Waktu 3, 5 Tahun

Jayapura, Teraspapua.com – Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Rolling Swempry Gaspersz, Dekan Fakultas Teknologi Industri dan Kebumian Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), terungkap prestasi gemilang dari tujuh mahasiswa Program Studi Teknik Mesin USTJ.

Sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025, ketujuh mahasiswa ini berhasil menyelesaikan pendidikan S1 mereka dalam waktu singkat, hanya 3,5 tahun. Hal ini menjadi tonggak sejarah, karena untuk pertama kalinya di Papua dan jarang terjadi di Indonesia, di mana mahasiswa mampu lulus dengan cepat sambil menyertakan publikasi karya ilmiah di jurnal nasional terakreditasi, tanpa menulis skripsi.

Gaspersz mengungkapkan, “Prestasi ini merupakan pencapaian akademik yang luar biasa, baik dari segi kualitas pendidikan maupun penelitian.” Penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa ini berfokus pada rekayasa bahan bakar alternatif dan biomaterial yang bersumber dari kekayaan alam Papua.

Dengan kontribusi besar mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian tersebut diakui secara nasional melalui publikasi di Journal of Mechanical Engineering Science and Technology (SINTA 2), Jurnal Infotekmesin (SINTA 3), dan Jurnal Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi (SINTA 5).

Gaspersz menambahkan, prestasi membanggakan ini tidak lepas dari bimbingan intensif yang diberikan oleh Dr. Hendry Y. Nanlohy dan Helen Riupassa, MT, yang secara konsisten mengarahkan mahasiswanya untuk melakukan penelitian informatif, berkualitas dan yang berdampak nasional.

“Pencapaian ini sangat membanggakan, karena mahasiswa Papua kini mampu menunjukkan daya saing di tingkat nasional,” ujar Gaspersz.

Lanjutnya, dalam konteks pendidikan tinggi, sangat jarang mahasiswa di Indonesia yang mampu menyelesaikan studi sarjana dalam 3,5 tahun sambil mempublikasikan karya ilmiahnya pada jurnal nasional terakreditasi. Keberhasilan ini tidak hanya mengangkat nama Teknik Mesin USTJ, tetapi juga membuka peluang besar untuk riset yang berkelanjutan, berbasis sumber daya lokal Papua.

Gaspersz juga menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan implementasi dari Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, yang mengatur tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi.

“Kebijakan ini mendorong peningkatan kualitas melalui publikasi ilmiah yang terakreditasi, dan USTJ telah berhasil mengadopsi kebijakan ini, memberi ruang bagi dosen dan mahasiswa untuk mencapai prestasi akademik yang luar biasa,” jelasnya.

Melalui prestasi ini, Gaspersz berharap dapat memotivasi seluruh mahasiswa di Papua dan Indonesia untuk terus berinovasi dalam dunia akademik.

“Mahasiswa Papua telah membuktikan, dengan kerja keras dan dedikasi, mereka mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional,” tutupnya.
(Har/rck)