Sambangi Kediaman Cawagub Constant Karma, Pansus Verifikasi Faktual MRP Pastikan Keaslian OAP

Foto bersama Pansus Verifikasi Faktual MRP bersama Calon Wakil Gubernur Papua, Constant Karma dan Ibu (foto Arche/Teraspapua.com)

Jayapura, Teraspapua.com – Majelis Rakyat Papua (MRP) melalui Pansus verifikasi faktual dan pengawasan PSU Pilkada Papua tahun 2025 melakukan verifikasi tahap pertama untuk memastikan keaslian orang asli Papua (OAP) bakal calon Wakil Gubernur Papua Constant Karma (CK), Rabu ( 12/3/2025).

Tim dipimpin Wakil Ketua Pansus, Cyrilus Moman bersama 9 anggota lainya tiba sekitar pukul 11.00 WIT di kediaman CK, Angkasa dan disambut bersama Istrinya, Ibu Regina Rumbiak Karma.

Tim verifikasi MRP melakukan wawancara untuk mengetahui asal usul CK mulai dari oran tua, kepemilikan dusun atau tanah dan juga berbicara menggunakan bahasa Biak.

Wakil Ketua Pansus PSU MRP Cyrilus Moman kepada awak media mengatakan, kehadiran Pansus verifikasi faktual dan pengawasan PSU Pilkada tahun 2025 untuk mengecek keaslian calon wakil gubernur Provinsi Papua, Constant Karma terkait keaslian orang Papua.

“Ada beberapa faktor yang kami tim verifikasi Pansus Pilkada melakukan pengecekan garis keturunan dan juga penguasaan bahasa dan budaya,hak ulayat dan pengakuan komunitas atau masyarakat,” kata Cyrilus Moman.

Namun dua faktor yang tidak kami lakukan adalah hak ulayat dan pengakuan komunitas, karena itu akan verifikasi di Biak. Rencananya hari Jumat kami ke Biak di kampung calon wakil gubernur, Constant Karma.

Dikatakan, untuk pengamatan Pansus MRP, sesuai data yang kami kumpulkan, dari dua faktor tadi, penguasaan bahasa dan garis keturunan cukup. “Kami mendapatkan hasil
yang cukup dan akan kami bahas lagi di lembaga,” imbuhnya.

“Sementara terkait penguasaan bahasa juga cukup dan garis keturunan keseluruan keaslian orang Papua, sesuai dengan amanat undang-undang Otsus, maka Constant Karma adalah orang asli Papua,” tandasnya.

Sementara Calon Wakil Gubernur Papua, Constant Karma mengatakan, dalam diskusi tadi ada banyak pertanyaan terkait asal usul, budaya, kampung, keluarga dan tanah miliknya.

“Tadi ada yang saya jelaskan dengan baik ada yang tidak, karena saya besar di Jayapura. Tahun 1964 kami sudah ada di Jayapura. jadi banyak saya tidak hafal, tapi yang
lain semua sudah dijelaskan dengan baik kepada Pansus MRP,” kata CK.

Menurut CK, encana Pansus MRP akan ke Biak di kampung saya, di sana saya ada keluarga ada Aspenas Karma dan Ayub Karma, dan Bude saya Fransina Rumere masih hidup, nanti dari Bosnik akan ke Biak Utara, bertemu untuk diskusi lagi dengan bapak-bapak yang mulia anggota MRP pada hari Jumat mendatang.

“Dari hasil wawancara, Constant Karma mengakui Pansus PSU MRP menanyakan orang tua, bapak dan mama saya dan tete saya, kalau nenek saya tidak ingat, sedangkan tete saya masih ingat namanya,”ungkapnya.

Kami tuju bersaudara, empat sudah meninggal, tiga masih ada, lalu hubungan-hubungan, tentang istri saya nama dan marga Rumbiak dari mana, karena di Biak banyak orang marga Rumbiak.

“Jadi istri saya dari kampung di Numfor. Sementara untuk bahasa, CK mengaku kalau mendengar masih bisa, tapi kalau bicara kadang-kadang tidak jelas, tapi kalau mengerti saya mengerti,” pungkasnya.

(Har)