Lestarikan Ekosistem Pesisir, Freeport Tebar 10 Ribu Ikan Barramundi di Mimika

Proses pelepasan ikan barramundi dan kepiting bakau oleh Tim PTFI di perairan alami guna menambah populasi di area muara Sungai Ajkwa (foto istimewa)

Timika, Teraspapua.com – Dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem perairan di sekitar wilayah operasionalnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) menebar 10.000 ekor anakan ikan barramundi dan 500 ekor indukan kepiting bakau di Muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Senin (19/5/2025).

Kegiatan restocking ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang PTFI dalam melestarikan ekosistem pesisir dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, khususnya masyarakat adat Kamoro yang tinggal di pesisir selatan Kabupaten Mimika.

“Tujuan dari restocking ini adalah menjaga populasi ikan barramundi dan kepiting bakau, serta meningkatkan keberlanjutan ekosistem pesisir. Kegiatan ini akan dilakukan secara berkala setiap tahun hingga tahun 2032,” ujar Vice President Environmental PTFI, Gesang Setyadi.

Gesang menjelaskan, program ini dilandasi oleh hasil penelitian Universitas Papua (UNIPA) yang menemukan adanya penurunan populasi ikan dan kepiting akibat overfishing. Peningkatan permintaan serta bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Mimika menjadi faktor utama tekanan terhadap sumber daya perairan.

“Upaya restocking ini merupakan bagian dari Persetujuan Teknis Pemulihan Ekosistem Mangrove yang telah disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2023,” tambahnya.

Ketua SDGs Center Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, menilai langkah PTFI ini sebagai strategi konkret dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Kegiatan ini memberikan manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi. Secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian SDG 14 (Ekosistem Laut), SDG 1 (Pengentasan Kemiskinan), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim),” jelas Denny.

Ia juga menambahkan bahwa dari sisi ekologis, restocking membantu pemulihan populasi spesies perairan, meningkatkan keanekaragaman hayati, serta menjaga keseimbangan fungsi ekosistem pesisir.

Mewakili masyarakat adat Kamoro, Siprianus Operawiri menyambut positif inisiatif PTFI ini dan berharap program dapat terus berlanjut.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Harapannya, populasi ikan dan kepiting bisa terjaga untuk generasi mendatang. Kami juga akan mengingatkan para nelayan agar tidak menangkap ikan yang masih kecil agar dapat tumbuh dan memiliki nilai jual lebih tinggi,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Gesang menegaskan bahwa PTFI berkomitmen menjalankan operasi pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dengan menggandeng berbagai
pihak, termasuk para ahli dan masyarakat setempat.

(red)