Jayapura, Teraspapua.com – Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano, akhirnya buka-bukaan di depan Ketua KONI Pusat Marciano Norman dan para delegasi Chef de Mission Meeting II PON Papua, soal tidak ada koordinasi PB PON XX Papua dengan SUB PB PON kota Jayapura.
“Sejak dibentuk pada tahun 2018, tidak ada komunikasi antara PB PON XX Papua dengan sub PB Pon kota Jayapura,” terangnya di lapangan apel kantor Wali Kota, Rabu (7/4/2021).
Bahkan dikatakan Wali Kota, pihaknya hanya menyiapkan data seperti jumlah Hotel jumlah kamar, semua transportasi yang ada di kota Jayapura juga di data. Semua mobil rental bahkan gojek juga turut didata.
Selanjutnya masyarakat kota Jayapura divaksinasi terutama di sekitar venue PON.
Padahal lanjutnya, awal-awal sudah dikatakan kepada PB PON Papua, bawasannya kota Jayapura dekat dengan PB PON XX Papua, jadi tidak usa dibentuk Sub PB PON.
“Mungkin yang jauh-jauh, Timika, Kabupaten Jayapura, Merauke. Kota Jayapura nggak usah dibentuk Sub PB PON. tidak ada komunikasi dan koordinasi,” sarannya.
Hal ini disampaikannya, karena ingin mengamankan perintah bapak Presiden, bahwa PON XX di Papua harus sukses tanggal 2 – 15 Oktober 2021. Saya sebagai kepala daerah harus amankan perintah Presiden.
PON harus sukses, bahkan perintah Presiden semua masyarakat yang tinggal di tempat-tempat venue yang terdekat harus divaksin,” imbuhnya.
Ditegaskan, PB PON jangan bikin malu orang Papua, karena harga diri orang Papua itu mahal. Jangan bikin malu orang Papua.
Diungkapkannya, tidak ada komunikasi. Bahkan tidak ada 1 sen uang yang diberikan untuk Cluster kota Jayapura untuk membiayai Sub PB PON tersebut. Ada bidang satu, bidang dua, bidang tiga, bidang empat.
“Tapi hari ini tanggung jawab saya sebagai kepala daerah, ingin menyambut tamu-tamu saya dari 34 provinsi datang ke rumah saya, mengetuk pintu rumah ini bawa akan datang orang banyak di tempat ini,” cetusnya.
Sehinggah saat menyambut Ketua KONI pusat dan rombongan serta Chef de Mussion Meeting II PON XX Papua, lengkap dari sisi keamanan, adat, agama dan paguyuban – paguyuban. Kami membuka diri.
“Kami akan memberikan rasa aman dan nyaman untuk saudara-saudara sekalian yang datang dari 34 provinsi,” ujarnya.
Kata Wali Kota, semua harus makan kenyang, jangan ada yang berteriak lapar, mereka datang dengan sehat dan pulang tidak membawah malaria ke tempat mereka. Semua senang dan sehat. Ini yang kita ingin jaga.
Untuk itu saya mohon kepada PB PON Papua komunikasi dan koordinasi, supaya kita atur semua tete bengek. Jangan bengek kita punya tetenya diambil oleh provinsi.
Wali Kota juga membeberkan, pihaknya sudah membuat surat kepada Menteri Dalam Negeri yang akan melaporkan berkoordinasi dengan Menpora. kekurangan-kekurangan kota Jayapura sebagai salah satu cluster.
Pihaknya menginginkan, supaya PON XX Papua sukses, harga diri orang Papua kita pertaruhkan. Bahwa kami siap, kami bisa.
Pada kesempatan itu, Wali Kota merincikan, di kota Jayapura akan dipertandingkan 16 cabang olahraga dan juga ada 16 venue. Tapi ada venue yang masih di palang , yaitu lapangan tenis.
Pasalnya, PB PON tidak menghargai kearifan lokal setempat dengan pemberian nama. Masih di palang sampai sekarang,” lanjutnya.
Kemudian yang belum selesai 100% adalah selam laut, renang perairan terbuka, layar, dayung baru 50% bulutangkis, sepatu roda, para laying juga baru dipindahkan dari Kabupaten Jayapura ke Kota Jayapura,” tukasnya.
(Let)