Rencana Disdik Kota Jayapura Memberlakukan Sistem E-Education Kandas Di Anggaran

Kepala Dianas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Jayapura.Dr.Fachruddin Pasolo,M,Si

Jayapura,Teraspapua.com – Rencana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura akan memberlakukan sistem elektronik atau e-Education akhirnya kandas.

Pasalnya inovasi sistem pendidikan berbasis media elektronik yang sudah direncanakan sejak dua tahun lalu ini,tidak di dukung dengan anggaran.

banner 325x300banner 325x300

Kepala Dianas Dr.Fachruddin Pasolo,M,Si ketika dikonfirmasi media ini,mengakui e-Education tidak bisa diberlakukan,karena anggaran tidak tersedia.

Padahal sistim yang dapat diakses melalui aplikasi Andorid ini, bertujuan untuk memudahkan para guru jika ingin mengetahui berkala mereka.

Bahkan keinginan besar dari Wali Kota DR. Benhur Tomi Mano, MM untuk menjadikan semua pelayanan di kota ini menggunakan sistem aplikasi.

“Semua pelayanan data informasi terkait dengan kependidik nantinya semua serba elektronik atau e-Education ( elektrik pendidikan, red) sehingga para guru dapat mengetahui kapan berkala mereka,“ Kata Kepala dinas kepada media ini,Senin (13/1/2020) usai apel pagi.

Sejak tahun 2018 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura telah merencanakan untuk menerapkan sistem e -education di lingkungan Dinas.Namun rencana ini tentu berbenturan dengan anggaran “jelasnya.

Bahkan menurut Fachruddin, sudah 2 tahun dirinya mengusulkan sistem ini ,namun tidak ada anggaran,padahal untuk dinas pendidikan informasi teknologi menjadi hal yang utama.

Karena menurutnya sistem pembelajaran sudah dilakukan secara online begitu juga dengan administrasi kepegawaian.

Memang rencana ini kita sudah upayakan untuk menggunakan e- education, namun dari sisi anggaran menurut Pasolo tidak memungkinkan.

Dikatakan juga jika sistim itu jalan ,maka masyarakat juga bisa mengakses semuah kegiatan terkait administrasi pendidikan “ungkapnya.

Ketika dicecar pertanyaan soal berapa anggaran yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem ini,Kepala Dinas tidak menerangkan secara rinci namun ia mengatakan bahwa yang mahal adalah perangkat seperti server.

“ Tapi kalau dari sisi aplikasi pihaknya masih ditunjang dari Kementerian “cetusnya.

Namun yang kita butuhkan adalah perangkatnya ,seperti server yang besar begitu juga jaringan yang terutama, juga pendampingan – pendampingan tentu akan menguras anggaran yang cukup besar “pungkasnya.

(Let).