13 Vocal Grup Ramaikan Lomba Musik Akustik Kontemporer PAM se- Klasis Port Numbay

Proses pembukaan lomba vocal grup yang ditandai dengan panabuhan tifa

Jayapura, Teraspapua.com – Sebanyak 13 vokal grup dari berbagai jemaat ikut meramaikan lomba musik akustik kontemporer PAM se-Klasis Port Numbay yang berlangsung di gedung gereja GKI Elohim Polimag satu, Jumat (9/12/2022).

Lomba ini dibawah sorotan tema ” Biarlah Segala Yang Bernafas Memuji Tuhan”

banner 325x300

Pembukaan dilakukan oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Robby Kepas Awi, SE, MM dan Ketua Klasis GKI Port Numbay Pdt. Andris Tjoe, M. Th.

Ketua panitia lomba Harly Paisey mengatakan, lomba vocal group se-klasis Port Numbay yang dilaksanakan oleh jemaat GKI Elohim Polimag satu diikuti oleh 13 peserta dengan jumlah total per orang sekitar 150 orang.

“Kemudian yang dilombakan ini musik akustik kontemporer atau musik tanpa menggunakan aliran listrik ini di bawah sorotan tema “biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan”

Harapan kami agar kegiatan ini bisa memotivasi kita semua sebagai umat ciptaan Tuhan yang masih bernapas untuk memuji dan memuliakan Tuhan melalui waktu yang Tuhan berikan.

Harly juga menambahkan, kesempatan ini kita menggunakan juri yang sudah berkompeten dalam bidangnya, sering menjuri dalam kegiatan Pesparawi tingkat provinsi, bahkan sempat membawa rombongan Provinsi Papua untuk mengikuti pertandingan paduan suara sedunia.

Sementara Pj Sekda Robby kepas Awi, SE, MM dalam sambutan mengatakan, Melalui lomba ini para penyanyi dapat menyalurkan bakat-bakat bernyanyi, selain itu dapat digunakan untuk memuliakan Tuhan di tengah-tengah Jemaat,” kata saat membacakan sambutan tertulis Pj Wali Kota, Dr, Frans Pekey, M. SI.

Peserta VG pertama sementara bertanding

Dirinya juga mengharapkan, lomba vokal grup ini diselenggarakan dalam suasana kebersamaan, kekeluargaan dan tentu dalam semangat persaudaraan.

Oleh karena itu saya minta kepada para pelatih dan peserta lomba dengan jiwa sportivitas yang tinggi dan kepada dewan juri menjadi penilai yang adil dan objektif, sesuai kriteria penilaian dan berdasarkan hasil capaian para peserta lomba.

“Sejatinya lomba vokal grup adalah bentuk simbolisasi dari sebuah ibadah syukur yang berisikan puji-pujian dan penyembahan AllaH Bapa dalam Yesus Kristus sebagai tokoh Sentral seluruh umat manusia yaitu Jurus Selamat manusia yang sejatinya patut dimuliakan, namun juga sebagai ajang silaturahmi antar penyanyi vokal grup pada klasis Port Numbay,” ujarnya saat membacakan sambutan tertulis Pj Wali Kota.

Untuk itu, melalui momen ini juga kita terus menjalin hubungan tali persaudaraan, kebersamaan dan kekeluargaan serta solidaritas antar sesama gereja, anggota vokal grup akan terjalin semakin erat dan semakin harmonis.

Dia juga menambahkan, seni suara terutama dalam bidang vokal grup merupakan seni yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat kota Jayapura.

“Vokal grup mengalami perkembangan yang cukup pesat, terutama di Papua dan Kota Jayapura. Hal ini terbukti dengan banyaknya vokal grup yang ada di Jemaat dan berjenjang mulai dari anak-anak, pemuda pemudi serta persekutuan Bapak dan Ibu yang juga sering bernyanyi pada masing-masing jemaatnya,” ujarnya.

Masih ditempat yang sama, Ketua jemaat Pdt. Susi Patti mengatakan tujuan pelaksanaan kegiatan ini semata-mata demi anak-anak muda generasi penerus gereja ke depan.

“Melalui kegiatan ini, setiap anak muda percaya sungguh bahwa dirinya dikasihi oleh Tuhan. Sungguh-sungguh dikasihi, sehingga dilengkapi oleh Tuhan dengan talenta dan dengan berbagai hal yang baik agar hidupnya dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan,” ujar Pdt Susi.

Menurutnya, kegiatan ini juga dapat mendorong, memotivasi, memacu semangat, memberikan sukacita bagi anak- anak muda gereja untuk mempersembahkan hidupnya, talentanya yang terbaik bagi hormat nama Tuhan Yesus Kristus,” pungkas Pdt Susi.

Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt. Andris Tjoe, M. Th mengapresiasi kegiatan ini, karena bagian yang sangat penting dalam iman bagi generasi muda kita.

“Dengan kita memuji dan memuliakan Tuhan itu tanda di mana kita hendak mengandalkan Tuhan dalam seluruh keberadaan hidup kita,” terang Pdt. Andris.

Kami berharap, kegiatan ini tidak sampai di sini tapi ini memotivasi seluruh pemuda gereja yang ada di klasis ini ini untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang positif,” ucapnya.

“Nah, kita memang sedang berada dalam suatu euforia yang luar biasa dengan piala dunia, tapi itu tidak menutup semangat pemuda untuk tetap hidup dalam puji-pujian kepada Allah,” tandasnya.

Panitia dan pemuda-pemuda di dalam Jemaat ini hidup kita pergunakan untuk memuliakan Tuhan, karena Allah kita itu bertakta di atas puji pujian, sehingga itu menjadi penting bagi kita generasi muda.

Dengan kita memuji Tuhan kita akan mendapat kekuatan dengan kita memuliakan Tuhan akan memberikan berkat kepada kita,” pungkasnya.