Jayapura,Teraspapua.com – Pedagang atribut 17 Agustus di kawasan ruas jalan lampu merah Dok II Kota Jayapura, Papua. Mengeluhkan omset penjualan di tahun ini yang menurun drastis, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Aneka pernak-pernik 17-an, mulai dijual oleh para pedagang musiman, sejak awal bulan Agustus. Mereka mengaku, selalu berjualan pernak-pernik 17-an di tempat yang sama, tiap kali menjelang ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan RI.
Berbagai atribut yang dijual diantaranya, bendera ukuran kecil, sedang, hingga besar. Selinger, umbul-umbul dan pernak-pernik lainnya.
Harga berbagai jenis atribut tersebut, dijual dengan harga yang bervariatif tergantung ukuran dan jenisnya. Misalnya bendera dari ukuran paling kecil, dijual dengan harga Rp.10.000 – Rp.15.000, dan yang paling besar Rp.150.000. Begitu juga dengan umbul-umbul yang ukuran paling, besar dijual dengan harga Rp.300.000 – Rp.385.000. Untuk bendera hias dijual Rp.35.000 – Rp.85.000.
Rahmat, salah satu penjual mengaku, setelah kurang lebih dua minggu berjualan atribut 17-an, omset terbesar yang didapat per hari, hanya Rp.300.000 – Rp.700.000, berbanding jauh dengan tahun kemarin.
Dirinya berharap untuk tahun-tahun datang para penjual atribut 17-an ini bisa kembali ramai dikunjungi oleh para pembeli
“Tahun lalu masih agak mendingan, beda jauh dengan sekarang yang sepi sekali. Harapannya tahun depan mudah-mudahan bisa ramai lagi.” Pungkas Rahmat.
Hal senada, juga dikeluhkan Tatang yang menyebutkan tahun ini sepi pembeli, bila dibandingkan dengan tahun kemarin. Bahkan dikatakan, untuk tahun ini omsetnya paling besar hanya Rp.200.000 sehari, padahal di tahun sebelumnya, dirinya bisa meraup omset dari Rp.1.000.000 – Rp.3.000.000, per hari.
“Sepi sekali, kadang-kadang dua ratus, pernah juga seratus ribu sehari, sepi sekali tahun ini. Tahun lalu itu paling sedikit satu juta, kadang dua juta hingga tiga juta sehari.” Paparnya.