Jayapura, Teraspapua.com – Berdasarkan keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kepmendikbudristek) Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 tentang perubahan atas Kepmendikbudristek Nomor 56/M/2002 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran yang kemudian disebut kurikulum merdeka.
Terkait itu, maka BP YPK di tanah Papua menganggap penting melaksanakan workshop penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi guru-guru SD YPK se-kota Jayapura.
Workshop tersebut berlangsung di Hotel Horison Padang Bulan, Jumat (27/10/2023). dengan menghadirkan nara sumber, Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH, Sekretaris BP YPK, Pdt. Syahnur Abbas, S, Th, M, MPd, Direktur Eksekutif BP YPK, Dra. Christina D. Widyastuti, M, Pd, sekertaris eksekutif, Paulus Gandeguai, S, Pd, MM.
Selain itu dua nara sumber dari pengawas dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Dra. Delvin Lolowang, M, Pd dan Dra. Juwita Roboth, M, Pd.
Turut hadir, Sekertaris SDM Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt, Samuel Koirewoa, M, Th, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid.
Pejabat Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Plt Asiten III Setda Kota Jayapura, Nur Bi Adji menyebutkan, workshop hari ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kota Jayapura terutama di tingkat sekolah dasar.
“Kurikulum merdeka belajar yang saat ini sedang diimplementasikan di sekolah-sekolah dasar yayasan pendidikan Kristen adalah sebuah upaya inovatif untuk membawa perubahan positif dalam pembelajaran anak-anak kita,” ujarnya.
Pj Wali Kota juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua guru SD YPK yang telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam workshop ini.
“Anda semua adalah pilar penting dalam pembangunan masa depan Kota Jayapura melalui pendidikan. Guru-guru adalah agen perubahan yang kuat dalam kehidupan anak-anak kita, dan peran guru sangat penting dalam menciptakan generasi yang cerdas, kreatif dan berkarakter,” akuinya.
Menurut Pekey, kurikulum merdeka telah menjadi landasan bagi kita untuk memberikan pendidikan yang lebih relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Dengan fokus pada pembelajaran yang berbasis kompetensi, kita akan mampu membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berubah,” ujarnya.
Hari ini, workshop yang akan Bapak Ibu ikuti tentu memberikan kesempatan untuk mendalami kurikulum Merdeka belajar dan berbagi pengalaman dengan sesama guru,” imbuhnya.
Oleh karena itu sambung Pekey, pembelajaran hari ini adalah waktu yang baik bagi bapak ibu guru memahami konsep-konsep inti dalam kurikulum baru ini. Serta, mempersiapkan diri untuk mengimplementasikannya di kelas-kelas sekolah dasar YPK.
Dikatakan, perubahan selalu memerlukan tekad dan kerja keras. Untuk itu, pemerintah kota Jayapura akan terus mendukung upaya BP YPK di tanah Papua dalam menjalankan perubahan yang baik seperti penerapan kurikulum merdeka belajar pada Yayasan Pendidikan.
“Worshop ini dapat menjadi ajang kolaborasi dan pertukaran ide antara guru sehingga kita semua dapat tumbuh bersama dan memberikan yang terbaik bagi generasi penerus kita,” harapnya.
Ditempat yang sama, ketua pantia penyelenggara Christina D. Widyastuti, M, Pd dalam laporan mengatakan, workshop IKM menjadi ajang berharga bagi para pendidik dalam mempelajari pendekatan pembelajaran berdiferensiasi.
“Dalam worshop ini para peserta dibekali dengan informasi dan materi mengenai kurikulum merdeka,” ujarnya.
Widyastuti menyebutkan, tujuan workshop penguatan IKM, agar para guru dapat mempersiapkan diri lebih awal dalam melaksanakan kurikulum merdeka di tahun ajaran 2023-2024. Selain itu, semakin memperkuat peran guru di era pendidikan transformatif.
Untuk peserta workshop adalah kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dari 12 SD YPK di kota Jayapura yang berjumlah 155 orang.
(Har/Ricko)