Jayapura, Teraspapua.com – SMKS YPK Lachairoi Kotaraja Jayapura melaksanakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi siswa-siswi setempat, Kamis (14/3/2024). UKK dibuka secara resmi oleh Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH.
Uji Kompetensi Keahlian meliputi, Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Logistik dan Perhotelan. Salah satu keahlian yang baru pertama di Papua adalah Teknik Logistik
Mengawali UKK dilakukan penandatanganan kerja sama atau MoU antara SMKS YPK Lachairoi Kotaraja dengan Hotel Horison Kotaraja, Universitas 10 November Papua, PT. Pos Indonesia Papua dan PT. Sikurir Logistik Papua.
Selanjutnya Plt.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura, Abdul Majid, S.Pd.M.M.Pd menyerahkan soal UKK kepada penguji eksternal, yakni GM Hotel Horison Kotaraja.
Ketua Panitia, Trivoni B. Ohoitimur, S.Pd. dalam laporan mengatakan, UKK ini mengcau pada Permendikbud nomor 34 tahun 2018 tentang standard Nasional Pendidikan SAM/SMK.
“Tujuan penilain hasil belajar untuk mengetahui tingkat capaian hasil belajar kompetensi peserta didik. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik dan mengetahui pencapaian kurikulum,” ujar Trivoni.
Dikatakan, UKK merupakan penilaian yang diselenggarakan khusus bagi siswa SMK untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang setara dengan kualifikasi jenjang 2 atau 3 pada kerangka kualifikasi Nasional Indonesia.
Tambah dia, UKK dilaksanakan di akhir masa studi oleh mitra dunia kerja dan hasil uji kompetensi keahlian akan menjadi indikator lulusan untuk peserta didik.
Tujuan dilaksanakan UKK, adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa SMK yang telah menyelesaikan proses pembelajaran sesuai kompetensi keahlian yang ditempuh.
“Memfasilitasi siswa SMK yang akan menyelesaikan pendidikan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi atau uji kompetensi, mengoptimalkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang berorientasi pada capaian kompetensi lulusan SMK sesuai kerangka kualifikasi Nasional Indonesia,” papar dia.
Selain itu untuk memfasilitasi kerjasama SMK sesuai dengan dunia kerja, dalam rangka pelaksanaan uji kompetensi sesuai dengan kebutuhan kerja.
Dikatakan, UKK diikuti oleh 24 siswa dengan rincian, Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran atau OTKP, 18 siswa, teknik logistik 2 siswa, rekayasa perangkat lunak 1 siswa dan perhotelan 3 siswa.
Plt. Kepala Dinas Abdul Majid mengatakan, uji kompetensi menjadi sesuatu hal yang harus kita upayakan, sebagai pengelola SMK- SMK yang ada di kota Jayapura.
Kita berharap lulusan dari SMKS YPK Lachairoi Kotaraja, juga punya daya saing yang sama dengan sekolah-sekolah SMK negeri yang lain.
Untuk itu, Pemerintah kota Jayapura dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memberikan apresiasi kepada kepala sekolah dan seluruh jajaran yang telah menjalin komunikasi dengan dunia industry, dunia usaha.
“Tadi kita menyaksikan MoU, ini adalah bagian dari meningkatkan kompetensi lulusan yang bisa diserap oleh dunia usaha, dunia industri atau bahkan mereka bisa membuat lapangan kerja,” ujarnya..
Lanjut Abdul Majid, uji kompetensi adalah merupakan suatu keharusan yang harus ditunaikan oleh setiap satuan pendidikan, sebelum mereka menamatkan harus melakukan uji kompetensi kelulusan keahlian.
Ini menjadi penting sebagaimana amanat Permendikbud 24 tentang pengelolaan SMK dan sebagaimana episode merdeka belajar pada episode yang ke-8 tentang SMK unggulan,” imbuhnya.
“Saya yakin, tidak butuh waktu lama SMKS YPK Lachairoi Kotaraja, bisa memiliki daya saya yang besar di Papua di kota Jayapura menjadi pusat unggulan YPK di tanah Papua,” jelasnya.
Sementara Kepala Sekolah, Conny Ira Puspita, S. Pd mengatakan, penandatanganan kerjasama ini akan membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan di SMKS YPK Lachairoi Kotaraja.
“Perjanjian ini menjadi landasan yang lebih erat, terencana dan kesinambungan antara sekolah dan pihak industri dunia kerja dan juga stakeholder lainnya, demi meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda kita untuk menghadapi tantangan masa depan,”ujarnya.
Dikatakan, dengan adanya keterlibatan pihak industri dunia kerja, anak-anak didik kita bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja.
“Untuk uji kompetensi ini merupakan program baru, tetapi yang menjadi fokus kami yaitu kompetensi keahlian Teknik Logistik,” ungkapnya.
Ditambahkan, untuk teknik Logistik untuk Kota Jayapura, bahkan Papua secara umum baru sekolah kami yang membuka jurusan ini.
Walau masih banyak butuh banyak pembenahan, tapi kami optimis ke depannya kami akan mengembangkan teknik logistik ini menjadi satu unit produksi bagi sekolah kami,” pungkasnya.
(shar/ricko)