Puncak Jaya,Teraspapua.com – Untuk mengantisipasi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait PHPU Bupati Puncak Jaya pada 24 Februari 2025, Pj Bupati Puncak Jaya Yopi Murib, SE, MM memimpin apel gabungan TNI – Polri di Jalan Raya depan Kantor Bupati Puncak Jaya, Mulia, Sabtu, (22/2/2025).
Apel gabungan ini dihadiri langsung tiga perwira Pamatwil Polda Papua Tengah, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, Dandim 1714 Puncak Jaya, Letkol Inf Irawan Setya Kusuma, Danyon 715 dan Danyon 112.
Setelah apel gabungan dalam rangka Show of Force mengantisipasi putusan MK pada 24 Februari 2025 ini, dilanjutkan dengan Pj Bupati Yopi Murib bersama ratusan prajurit TNI dan Polri melakukan patroli jalan kaki dari depan Kantor Bupati hingga turun ke bawah Kota Mulia hingga ke Tugu Salib, ujung Bandara Mulia.
Dalam apel gabungan itu, Pj Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, SE, MM mengatakan, jika dari Pilkada hingga saat ini, jika di daerah lain sudah selesai, bahkan telah menjalankan tugas, namun di Puncak Jaya masih belum tuntas.
Apalagi, pada 5 Februari 2025 bertepatan dengan Hari Pekabaran Injil terjadi perang antar kedua kubu pasangan calon bupati Puncak Jaya mengakibatkan korban jiwa. Kemudian, pada 12 Februari 2025 bertepatan dengan HUT GIDI, juga terjadi perang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
“Nah, untuk pada 24 Februari 2025 saat putusan MK, semua kesatuan TNI – Polri di Puncak Jaya untuk bersama-sama mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mulai hari Sabtu, Minggu dan Senin,” pesan Pj Bupati Yopi Murib.
Apalagi, Pj Bupati Yopi Murib berharap kedua kubu menahan diri dan tidak lagi saling menyerang, sehingga tidak ada lagi masyarakat Puncak Jaya yang menjadi korban akibat perang kedua kubu paslon pasca putusan MK nanti.
Menurutnya, meski situasi Puncak Jaya tidak baik-baik saja saat ini, namun pemerintah daerah bersama dengan TNI dan Polri tetap solid untuk mengantisipasi putusan MK pada 24 Februari 2025 dengan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat agar dapat beraktivitas seperti biasa.
Dalam kesempatan ini, Pj Bupati Yopi Murib berpesan kepada seluruh intelektual, senior dan mahasiswa Puncak Jaya yang ada di Tanah Papua dan yang ada di luar Papua, nasional dan internasional, untuk tidak memprovokasi kepada masyarakat.
“Kami harap supaya mereka menyampaikan kepada orang tua masing-masing di Puncak Jaya untuk tidak lagi perang, karena kami disini mau memulihkan dan mengembalikan Mulia. Kepada keluarga, orang tau dan masyarakat yang ada, mohon menahan diri. Kami pemeirintah, TNI dan Polri tetap ada untuk masyarakat,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Pj Bupati Yopi Murib mohon dukungan dari TNI dan Polri bersama pemerintah daerah untuk menciptakan Puncak Jaya aman, tentram dan aktivitas kembali normal seperti biasa.
Untuk itu, TNI – Polri dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat di tempat-tempat umum seperti bandara, pasar, perkantoran dan Bank Papua.
Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara mengatakan dalam antisipasi putusan MK pada 24 Februari 2025, pihaknya mengerahkan antara 400 – 500 personel TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan.
“Tadi kita lakukan apel gelar pasukan yang langsung dipimpin oleh bapak bupati di depan halaman kantor bupati. Kemudian dilanjutkan giat patroli jalan kaki sampai di Tugu Salib yang ada di ujung bandara,” katanya.
Kegiatan ini, menurut Kapolres, untuk membuat dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat Puncak Jaya agar dapat beraktivitas seperti biasa.
“Tadi, sepanjang jalan dari atas sampai bawah, masyarakat sudah melakukan aktivitasnya seperti biasa, ya Alhamdulillah, Puji Tuhan aman terkendali,” ujarnya.
Kapolres menambahkan, pihaknya akan menempatkan personel TNI dan Polri di beberapa titik, yakni di Pos 7, Kantor Bupati, Perempatan DPRK dan KPU, Purleme, Kampung Usir dan Muliambut.
“Rencana hari ini, personel kita ploting di 6 titik. Namun, untuk besok sampai menjelang putusan MK pada 24 Februari 2025, kita akan kerahkan kekuatan penuh yang ada di Puncak Jaya terkhusus aparat keamanan TNI dan Polri,” ungkapnya.
Kapolres menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya yang mensupport aparat keamanan, sehingga bisa berkolaborasi dan bersinergi, sehingga dapat tercipta keamanan dan kedamaian sesuai harapan masyarakat.
Kapolres menghimbau kepada kedua belah kubu baik 01 dan 02 untuk menerima dan menghormati putusan MK nanti.
“Kami berharap siapapun yang terpilih, tolong kita menghargai putusan tertinggi dari MK. Itu pilihan Tuhan, tolong sampaikan kepada masing-masing korlab atau massa untuk sama-sama menahan diri untuk tidak membuat gerakan tambahan demi terciptanya kondusifitas wilayah Puncak Jaya,” imbuhnya.
Sementara itu, Dandim 1714 Puncak Jaya Letkol Inf Irawan Setya Kusuma menambahkan pihaknya bersama dengan pemerintah dan semua unsur TNI dan Polri untuk menjaga masyarakat dan masyarakat akan menjaga kedamaian Puncak Jaya.
Dandim berpesan kepada calon pemimpin baik 01 maupun 02 untuk menjaga masyarakatnya dan mengendalikan massa pendukungnya, apalagi sudah banyak korban.
“Mari kita jaga kedamaian. Siapapun yang terpilih, tentu itu adalah pilihan Tuhan dan pilihan tanah ini. Membangun dengan kasih,” pungkasnya.