Pelayanan Tiket di Pelni dan Rapid Test di Labkesda Tidak Perhatikan Protokoler Kesehatan

Ketua GugusTugas Covid-19 Kota Jayapura ,Ir H.Rustan Saru,MM saat memberikan arahan di PT .Pelni

Jayapura,Teraspapua.com – Pemerintah dalam hal ini,Gugus Tugas Percepatan Penangananan Penyebaran Covid-19 Kota Jayapura terus mengkampanyekan protokoler kesehatan kepada masyarakt.

Pasalnya angka kasus di ibu Kota Provinsi Papua ini terus bertambah bahkan update selasa 7 Juli 2020 sudah mencapai angka 1.170 kasus.

Tapi masyarakat masih belum sadar akan hal itu.Kenyataan di lapangan tidak seiring dengan harapan Pemerintah.Mereka masih anggap biasa.

Saat Ketua Gugus,Ir H.Rustan Saru,MM dan Pokja Pencegahan melakukan pemantauan pelayanan penjualan tiket di PT.Pelni Jayapura dan rapid test massal gratis di Labkesda Provinsi Papua masyarakat masih berdesak-desakan untuk mendapat pelayanan.

Untuk itu Pria yang menjabat Wakil Wali Kota Jayapura ini minta kepada pihak Pelni maupun Labkesda bahkan warga yang hendak mendapat pelayanan agar membantu Gugus Tugas untuk memerangi Virus Corona di kota Jayapura.

“ Saat ini angka kasus Covid-19 di Kota Jayapura sudah nmencapai 1000 lebih “ ungkap Rustan Saru,Rabu (8/7/2020).

Lanjutnya,setelah memantau perkembangan warga yang menjalani rapid test gratis di Labkesda dan pembelian tiket di Pelni ternyata masyarakat tidak memperhatikan protokoler kesehatan seperti jaga jarak.

“ Kami mendapat laporan masyarakat bahwa di tempat penjualan tiket dan rapid test di labkesda tidak mentaati protokoler kesehatan ,tidak ada standar prosedur penataan seperti jaga jarak ,penggunaan masker dan tempat cuci tangan”terangnya.

Namun kata Rustan Saru, setelah memantau di PT Pelni dan Labkesda pihaknya memberikan penjelasan agar masyarakat harus sama-sama mentaati protokoler kesehatan.

Pasalnya ada warga yang sudah mengikuti rapid test dinyatakan negatif ,setelah tiba di kampung halaman dan rapid test ulang ternyata hasil positif.Mungkin karena berdesak-desakan untuk membeli tiket sehingga terjangkit lagi.

Hal itu terjadi karena warga tersebut tidak disiplin terhadap protokoler kesehatan “tegasnya.

Untuk itu kita berharap PT.Pelni dan Labkesda dalam memberikan pelayanan agar  melibatkan petugas keamanan untuk mengatur warga  agar mereka tertib sesuai dengan aturan.

Rustan Saru merincikan,sudah  23 ribu warga kota yang  rapid test ,yang reaktif 2.170 yang dinyatakan positif sudah 1000 lebih ,masuk urutan 2 tingkat nasional per 100 ribu penduduk.

“ Di kota Jayapura virus Corona bukan lagi karena cluster dari luar tetapi transmisi lokal”jelasnya.

Untuk itu jika warga mau selamat, aman ,sehat tidak kena Covid – 19 maka harus jaga jarak antar sesama warga pakai masker dan sering cuci tangan”pungkasnya.

(Ricko).