Jayapura, Teraspapua.com – Pemerintah Kota Jayapura melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) bekerjasama dengan PT Taspen Jayapura melaksanakan seminar program kewirausahaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berlangsung di Hotel Horison Kotaraja, Rabu (16/10/2019).
Kepala BKPP Kota Jayapura. Dr Robert Johan Betaubun, S.Pd, MM mengatakan kegiatan itu difokuskan kepada 200 ASN yang batas usia pensiun tahun 2020 dan 2021. Hal itu dilakukan agar jika pensiun nanti mempunyai pilihan untuk berinovasi pada usaha sesuai pilihan .
“Untuk tahun 2020 ada 101 ASN yang akan pensiun dan tahun 2021 ada 99 orang. Mereka mengikuti seminar Kewirausahaan seperti usaha budidaya ikan lele dan buah naga,” ujarnya.
Menurut Betaubun, seminar yang dilaksanakan tersebut tentu untuk memperkenalkan wirausaha bagi ASN di kota Jayapura yang akan pensiun pada 2020 dan 2021 mendatang.
“Langkah ini juga merupakan kepedulian dari pemerintah kota Jayapura untuk memperhatikan ASN selama masih aktif kerja, sehingga pada masa purna tugas tetap pemerintah kota juga masih memperhatikan hal itu,” katanya.
“Mereka diberikan kesempatan untuk tetap bersemangat untuk berkarya dan mengabdi, salah satu cara yaitu mempersiapkan mereka sehingga saat purna tugas mereka tidak jenuh dan stres,” katanya lagi.
Dijelaskan Betaubun, ASN masih aktif mereka tentu sangat sibuk dengan pekerjaan namun saat pensiun maka tentu merupakan suatu tantangan. Sehingga peluang ini disiapkan agar mereka saat pensiun, sudah siap untuk berinovasi, tentu pemerintah memperkenalkan usaha-usaha yang akan mereka tekuni nanti.
“Kita melakukan kerjasama dengan PT Taspen agar ketika pensiun mereka tidak mempunyai modal yang cukup, namun ketika bekerja sama maka donatur donatur dibawah PT Taspen akan memberikan pinjaman kepada calon purna tugas sebagai modal untuk membuka usaha yang produktif,” bebernya.
Diungkapkan Betaubun, jika ingin menjadi agen penyalur beras maka BPR dengan PT Taspen bisa memberikan modal Rp5 juta. Namun jika sebagai agen beras swasta maka harus menyiapkan dana sebesar Rp30 juta.
“Tapi karena yang disiapkan pemerintah kota dan PT Taspen dan ketika pensiun dari ASN dan menjadi agen beras maka dia hanya membutuhkan uang muka Rp5 juta,” tandasnya.
Betaubun menambahkan, hal itu tentu merupakan salah satu usaha yang hanya bisa dikerjakan oleh para pensiunan, selain usaha lain seperti membuat keramba ataupun budidaya lele dengan menggunakan terpal semuanya difasilitasi oleh PT Taspen.
“Diberikan modal, hasil dipelihara kemudian panen, Taspen pun bisa salurkan usaha mereka kepada mitra bayar. Sehingga dengan jelas bahwa pemerintah memberlakukan ASN pada saat aktif tetap diperhatikan dan saat pensiun pun tetap diperhatikan,” pungkasnya (Let).