Wali Kota Jayapura Buka Rakersis,Rakerpel Klasis Jayapura-Nabire

Walikota Jayapura.Dr.Benhur Tomi Mano.MM , Wakil ketua III BPS GPI Papua,Pdt.M.Saulata.S.Sos dan Ketua Klasis GPI Papua Jayapura Nabire,Pdt Jhon Leleuly,SmTh,SH,sama-sama memukul tifa sebagai tanda Rakersis,Rakerpel di mulai

Jayapura,Teraspapua.com – Bertempat di Jemaat GPI Papua Bukit Zaitun dilaksanakan Rapat Kerja Klasis (Rakersis) dan Rapat Kerja Pelayanan wadah-wadah kategorial  (Rakerpel) Klasis GPI Papua Jayapura Nabire ke – VIII,Minggu (10/11/2019)

Momen ini dibawah sorotan tema  ” Rapi Tersusun Dan Diikat Menjadi Satu ”

banner 325x300banner 325x300

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Walikota Jayapura.Dr.Benhur Tomi Mano.MM  yang ditandai dengan penabuhan tifa dan penyamatan tanda peserta.

Selain itu  juga turut dilaunching website Klasis Jayapura Nabire dan peresmian gedung Pastori Jemaat Bukit Zaitun.

Wali Kota Tomi Mano dalam sambutan menegaskan rapat kerja ini bukan wadah untuk saling bermusuhan dan  menunjukan  kehebatan.

Harus tinggalkan ego-ego pribadi karena dalam wadah ini kita di tuntun oleh Roh Kudus , yang memimpin  agar semua berjalan dengan baik”kata Wali Kota Tomi Mano.

Sebaliknya yang diharapkan adalah jaga persatuan dan kesatuan agar GPI tidak terpecah-belah, harus tetap bersatu bergandeng tangan untuk mewartakan berita-berita Kerajaan Allah untuk semua orang.

Semua peserta Lanjut Tomi Mano,harus saling membuka diri ,karena disini  juga tempat  mengevaluasi program-program yang telah dilakukan dan  membicarakan program yang  akan dilakukan untuk melayani warga Jemaat.

Agar semua warga jemaat bisa terlayani dengan baik, iman dan kualitas kita tetap percaya kepada Tuhan Yesus.

Namun diingatkan untuk tidak saling sikut menyikut dan saling baku marah satu dengan yang lain tapi saling menghargai dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus”pungkasnya.

Wakil ketua III BPS GPI Papua,Pdt.M.Saulata.S.Sos ,juga mengatakan kehadiran GPI Papua melalui pelayanan di pesisir pantai dan sungai kota dan pedalaman yang sulit dijangkau, memperlihatkan kasih Tuhan yang mengikat satukan semua orang dalam kepelbagaian.

Pelayanan menjadi pemersatu guna mewujudkan tanggung jawab kehidupan bersama untuk melengkapi dan menguatkan satu dengan yang lain”ujarnya.

Maksud dan tujuan Rakersis dan Rakerpel lanjut  Saulata, untuk mengevaluasi kinerja dan tanggung jawab bersama dan menyusun strategi pelayanan.

Sebagai Pimpinan lembaga gereja ini ,Saulata juga menyampaikan  beberapa program strategis pelayanan yang merupakan hasil  sidang sinode ke-XXXIV tahun 2018 di Jayapura.

Seperti  sentralisasi pembayaran gaji pegawai ,melalui sumber dana perpuluhan 100% dari warga jemaat  telah dilaksanakan sejak bulan Januari tahun ini.

Sistem informasi pelayanan GPI Papua yang merangkaikan dua aplikasi ,baik data kepegawaian Papua dan database Jemaat berbasis website yang dibangun terintegrasi dari Jemaat klasis dan sinode

Untuk itu kami berharap pengimputan data-data Jemaat sudah dapat selesai dari lingkup klasis dan sinode dapat memiliki data yang valid.

 Lanjut Dia,Sekaligus juga dapat melakukan analisis dan kajian yang bertanggung jawab untuk merancang program program pelayanan.

Momen  ini juga sebagai tempat kita duduk bersama mengevaluasi seluruh kerja-kerja pelayanan yang sudah ditetapkan dan membahas yang akan dilakukan dalam periode tahun pelayanan yang sementara berjalan”pungkasnya.

Ketua Panitia Marajohan Pangabean dalam laporan mengatakan,peserta pada kegiatan ini sebanyak 236 orang .

Ketua Panitia Marajohan Panggabean dalam laporan mejelaskan,peserta pada kegiatan ini sebanyak 236 orang dengan komposisi peserta Rakersis 92 orang yang terdiri dari ,peserta biasa 29 dan luar biasa 63.

Sementara untuk Rakerpel diikuti oleh 144 orang dengan rincian 114 sebagai peserta biasa dan luar biasa 30 orang .

(Let/Rick)