Jayapura,Teraspapua.com – Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R. Urbinas menegaskan tidak ada ibadah untuk memperingati 1 Desember yang diklaim sebagai Hari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Penegasan tersebut disampaikannya menyusul pengakuan Philipus Robaha pemuda berusia 22 tahun yang angkat bicara setelah dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian Polresta Jayapura Kota terkait adanya selebaran ajakan untuk aksi di hari itu.
Dihadapan pihak kepolisian, Robaha membantah dirinya terlibat dalam ajakan terkait aksi ibadah dalam memperingati 1 Desember mendatang.
“Saya tidak tahu menahu terkait selebaran ajakan yang mengatasnamakan dan tanda tangan saya untuk aksi itu. Saya tidak tahu sama sekali, dan saya tegaskan itu bukan saya,” ungkapnya, Selasa (27/11/2019).
Robaha pun berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan ajakan untuk memperingati 1 Desember sebagai hari organisasi Papua merdeka.
“Saya harap masyarakat tidak usah percaya selebaran itu, kalau mau melakukan ibadah silahkan di tempat ibadah masing-masing sebagai mana 1 Desember jatuh pada hari Minggu, tanpa harus melakukan aksi-aksi yang dianggap bertentangan,” imbuhnya.
Kapolres yang dikonfirmasi menerangkan selebaran terkait aksi ibadah untuk peringatan 1 Desember, pihak telah memintai keterangan dan klarifikasi terhadap Philipus Robaha.
“Yang bersangkutan sudah berikan klarifikasi ke publik bahwa yang bersangkutan merasa tidak pernah mengeluarkan surat tersebut, termasuk juga menandatangani surat edaran kepada masyarakat untuk menghimbau melaksanakan ibadah pada 1 Desember 2019,” terangnya.
Kata Gustav selain Philipus, ada dua orang lainnya yang akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi terkait aksi 1 Desember mendatang yakni RW dan MH.
“RW ini diketahui menghubungi Philipus untuk menjadi katua panitia pada ibadah 1 Desember mendatang. Sementara MH kami akan panggil terkait pernyataan di media untuk aksi pada 1 Desember mendatang,” sambungnya.
Gustav pun menegaskan pihaknya tidak akan memberikan ruang dan waktu bagi kelompok-kelompol yang akan menggelar kegiatan atau ibadah untuk memperingati 1 Desember.
“Apabila ada aksi yang dianggap sebagai kegiatan untuk memperingati 1 Desember kami akan ambil tindakan tegas dengan membubarkan,” tegasnya.
Ia pun menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat yang ada di kota Jayapura untuk melakukan ibadah di tempat peribadatan yang semestinya mengingat 1 Desember merupakan hari Minggu.
(seo/rick).