Jayapura,Teraspapua.com – Menindak lanjuti kerjasama Pusdiklat PLN pusat, tentang program magang sertifikasi kompetensi bagi siswa jurusan teknik kelistrikan pada satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Papua,maka digelar rapat koordinasi
Rapat tersebut berlangsung di ruang rapat Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Kearsipan provinsi Papua,Selasa (18/2/2020) dan dipimpin oleh kepala Dinas,Christian Sohilait,ST,M.Si .
Christian Sohilait dalam pernyataannya mengakui, kehadiran PLN di Dinas Pendidikan Provinsi Papua ini tentu mengisyaratkan bahwa PLN turut memperhatikan pendidikan di Papua,khusus SMK.
“ Saya menyampaikan terima kasih, karena PLN masih mempunyai Perhatian untuk pendidikan di Papua “ Intinya PLN terus mendukung dunia pendidikan di atas tanah Papua ” ungkapnya.
Untuk itu wujud dari perhatian itu ,maka hari ini mereka ada di sini untuk memberikan dukungan kepada kami,terlebih kepada semua SMK untuk menolong para siswa maupun para guru.
Menurut mantan Sekda Lanny Jaya ini,permasalahan yang dihadapi yaitu anak-anak Papua yang masuk bekerja di PLN sangat minim , hanya 20 %, itu artinya tantangan besar bagi kita di Papua “jelasnya.
Namun ketika dengan adanya program dari PLN untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi kelas XII SMK melakukan magang ,maka ini merupakan awal yang baik karena anak-anak kami mulai bersemangat masuk bekerja di PLN.
Sementara itu,Suharto dari Pusdiklat PLN menuturkan pihaknya, melanjutkan program Instruksi Presiden (Inpres) nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi ,vokasi SMK.
“ PLN sudah melaksanakan di 7 provinsi dan bidang advokasi adalah pembangkit ,teknisi dan distribusi.hari ini provinsi Papua yang ke – 8.yang merupakan permintaan dari Menteri ESDM “ bebernya.
“ Tidak hanya di Provinsi Papua tapi juga di Provinsi Papua Barat kita lakukan program revitalisasi untuk SMK “
Tujuannya dan arahnya adalah untuk menyiapkan SDM untuk bisa mengelola industri tenaga kelistrikan, yang tidak mestinya harus ada di PLN tapi bisa juga di luar PLN harus ada industri kelistrikan.
“ Kami berharap program ini bisa berhasil di Papua dan PLN bisa berkontribusi untuk meningkatkan kurikulum “ucapnya.
Untuk itu diharapkan 36 siswa SMK yang magang di PLN selama 6 bulan nanti ,mereka lulus uji kompetensi dan bersertifikat kompetensi “pintanya.
Senior Manager SDM dan Umum PLN Papua dan Papua Barat,Jhon S.Yarangga juga mengatakan, hampir setiap tahun PLN,menerima magang dari SMK namun di tahun ini yang terbaik ada sertifikasi setelah mereka mengikuti magang.
Pasalnya minat praktek di PLN untuk kelistrikan sangat tinggi,sehingga mereka akan melakukan pengenalan sebagaimana ilmu yang didapatkan selama di SMK masing-masing.
Dikatakan jumlah pegawai PLN saat ini sekitar 1.123 orang, sementara orang asli Papua (OAP) hanya 20% “.Bahkan yang menduduki jabatan sangat terbatas.
Ditambahkan tantangan PLN di Papua cukup berat, baik di daerah pegunungan bahkan juga daerah pesisir,sehingga kita membutuhkan orang asli Papua untuk dapat melaksanakan misi PLN.
Bahkan PLN tahun ini berencana memasok listrik di 1.123 kampung di seluruh Papua.
Untuk itu dibutuhkan tenaga – tenaga kerja kelistrikan di kampung-kampung, maka vokasi SMK yang kita butuhkan untuk bisa masuk ke sana “tandasnya.
(Arc)