DAERAH  

Pelatihan Jurnalistik Berbasis Perspektif Gender Digelar Di Biak

Pose bersama usai kegiatan journalism training based on gender perspective

Biak, Teraspapua.com – Puluhan Wartawan di Biak Numfor mengikuti pelatihan Jurnalistik berbasis perspektif gender (journalism training based on gender perspective) yang di sponsori Kedubes Amerika Serikat untuk Indonesia.Di Hotel Asana Biak selama dua hari 9 – 10 Maret 2020.

Pembukaan kegiatan ini dihadiri sekertaris LLDIKTI Papua dan Papua Barat, wartawan dan penyiar, media cetak maupun elektronik.

Penggiat Gender dan Media Dr. Eni Maryani, M. Si., ketika di temui Wartawan seusai kegiatan ini mengatakan, dengan adanya kegiatan  ini,maka teman-teman jurnalis bisa memahami perspective gender saat membuat satu karya berita.

“Pelatihan ini sebelumnya dilakukan kepada jurnalis di Jayapura  tahun 2018 ,Timika 2019  dan Tahun 2020 di Biak dan Merauke. Dengan harapan  lebih banyak jurnalis yang bisa mendapatkan pelatihan gender “ujar  Dr, Eni Maryani,Senin (9/3/2020).

Tentu dengan harapan, para  jurnalis dapat memahami perspective gender atau pemahaman tentang gender ini,karena sangat sulit di dapatkan di sekolah.Bahkan jarang ada yang memberikan materi isu tentang gender.

“ Melalui pelatihan ini, kami sudah bisa mengenalkan apa yang di namakan dengan konstitusi sosial tentang laki-laki dan perempuan,melalui tulisan para jurnalis atau pembuat berita media elektronik, online maupun cetak “ ujarnya.

Wartawan bisa membuat satu produk berita yang memiliki sensitivitas gender sehingga tidak memarjinalkan perempuan.

Selanjutnya bisa memberikan dukungan terhadap keberhasilan dan kehadiran perempuan dan juga menempatkan  setara dengan kaum laki-laki  “sambungya.

Lanjut dijelaskan Dr. Eni , selain memberikan keadilan baik kepada perempuan maupun laki-laki terkait dengan kapasitas potensi mereka yang memang sebetulnya bisa di sebarluaskan oleh media, sehingga bisa memberi inspirasi buat semua orang.

“ Menurut saya ,sangat penting bahwa ketika para jurnalis memahami masalah gender , bahwa kita seringkali melupakan perempuan, sehingga kehadiran atau representasi perempuan di media sangat minim “akui Dr. Eni.

“Saya pikir, dengan memberikan pemahaman ini kepada para jurnalis, maka akan lebih memperluas pengetahuan  dan di terima oleh masyarakat “katanya.

Kesempatan ini juga Project Leader Dr. Nharia, S.sos.,M.Si menjelaskan, ia ingin para jurnalis memiliki sensitivitas gender terhadap isu-isu yang ada di sekitar.

” Para jurnalis  sudah di berikan bekal kemudian bagaimana memetakan isu-isu “uajarnya.

Sehingga di harapakan para jurnalis di Biak bisa mengetahui mana isu-isu gender yang bisa di angkat .

“Saya harapkan para jurnalis sudah bisa mengangkat berita-berita dari anggel yang betul-betul sensitivitas gender itu sendiri,”harapnya.

(Dennys)