Jayapura,Teraspapua.com – Komisi V DPR Papua gelar rapat dengan manajemen RSUD Jayapura,untuk mengecek secara langsung kesiapan RSUD sebagai Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19.
Namun dalam rapat tersebut banyak keluhan yang disampaikan oleh pihak manajemen RSUD setempat ,salah satunya alat-alat tidak memadai untuk penanganan pasien Covid-19.
Karena untuk menangani pasien yang terpapar harus membutuhkan sekitar Rp23 Milyar.
Menanggapi itu, Ketua Komisi V DPR Papua Timeles Yikwa.SE mengatakan dalam rapat kami menerima banyak keluhan dari pihak manajemen RSUD Jayapura.Alat medis yang tidak memadai.
Oleh karena itu,dibutuhkan Rp23 Milyar untuk memenuhi segala kebutuhan dalam rangka menangani pasien Covid-19.
“ Sebelumnya bantuan yang berikan oleh Pemerintah Papua sebesar Rp5 Milyar itu belum cukup.Kami harap Pemprov,sesegera mungkin direalisasikan dana Rp23 Milyar “ terang Timiles kepada Wartawan Kamis (30/04/2020).
Menurutnya ,peralatan yang dibutuhkan sangat banyak dan rinciannya ada pada kami,dalam waktu dekat juga kami akan memangil ketua tim (Satgas) Covid-19 untuk dibicarakan secara bersama-sama.
Lebih lanjut dijelaskan Timeles ,berdasarkan laporan yang kami terimah dari Direktur RSUD Jayapura drg.Aloysius Giyai dana Rp5 Milyar yang diberikan oleh Pemda setempat dipotong dari DPA mereka Rp3 Milyar.
Sehingga hanya diterima Rp2 Milyar. Kami harap Rp23 Milyar yang mereka butuhkan ini jangan lagi dipangkas “ tukasnya.
Sementara itu ditempat yang sama anggota Komisi V Nason Utty.SE mengatakan anggaran 300 Milyar yang sudah diperuntuhkan untuk penaganan Covid-19. Dirinya meminta cara kerjanya harus mengikuti SOP Menkes.
Di Papua sendiri ada tiga RS yang ditunjuk lansung oleh Pemerintah Pusat untuk mengurus pasien rujukan Covid-19 yakni RSUD Jayapura,RSUD Nabire dan RSUD Merauke.
“ Kalau Pemerintah Pusat sudah menetapkan ,maka konsekwensinya adalah peralatan,oleh karena itu pemerintah provinsi sesegera mungkin peruntukan dananya kepada ketiga RSUD tersebut “dorongnya.
Pihaknya juga berharap Pemerintah Provinsi Papua jangan bekerja lambat, uangnya sudah ada, jadi kami mintah agar kebutuhan dari RSUD Jayapura sebanyak Rp23 Milyar segera di realisasikan.
Begitu juga 2 RSUD yang ditunjuk sebagai RS rujukan penaganan pasien Covid-19 yakni Nabire dan Merauke .
Berapa jumlah uang yang dibutuhkan segera mungkin direalisasikan juga.soal makan minum itu urusan pimpinan daerah masing-masing “tegas Nason.
Hal sedana juga dikatakan anggota Komisi V Namantus Gwijangge S.IP soal dana Rp23 Milyar yang dibutuhkan oleh pihak RSUD Jayapura untuk penaganan Pasien Covid-19 ini menjadi catatan untuk Pemerintah Provinsi.
Segera mungkin harus dijwab secara cepat ” pungkasnya.
Semetara itu , drg. Aloysius Giyai, M.Kes menyampaikan apresiasi kepada Komisi V DPR Papua yang secara lansung turun ke RSUD Jayapura untuk melihat permasalahan yang sedang kami hadapi sekarang ini.
“ Kami butuh kepastian dari tim satgas Covid-19 Papua mereka mau memberikan dana berapa kepada kami di RSUD Jayapura “Tanya mantan Kadis Kesehatan Papua itu.
Harus ada kepastian supaya kami pihak manajemen Rumkit Dok II melakukan pergesaran refisi DPA kami tahun 2020 yang segala kekurangannya sehingga seluruh kebutuhan kami dapat atasi,tetapi juga dari sisi pergeseran-pergeseran itu ada aturannya karena kami akan diaudit.
Aloysius Giyai juga meminta ,tolong diperjelas juga pergeseran 3,5 Milyar itu untuk apa ? Dan katanya kami juga harus potong lagi 22 persen itu juga untuk apa “kembali Tanya Aloy.
Apakah itu yang kami geser untuk lengkapi kebutuhan kami,atau itu harus dikirim dulu ke Pemda baru Pemda yang memberikan ke kami,kalau begitu kembali ke kami berapa “ pungkasnya.
(Matu)