Jayapura,Teraspapua.com – Sejak Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menginveksi Kota Jayapura,Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat melayani pendaftaran berkas dokumen kependudukan via online.
Namun ketika sudah dilayani berkas via online dan dokumen Kependudukan sudah dicetak sesuai permintaan,tapi warga tidak mengambilnya.
“ Kemarin kami melayani pendaftaran berkas dokumen kependudukan via online.Namun setelah dilakukan itu sejak bulan Maret, April dan Mei ,banyak warga yang mendaftar dan berkasnya sudah diproses namun mereka tidak mengambilnya”terang Kadis Dukcapil,Dr.Merlan S.Uloli,SE,MM kepada media ini,Selasa (16/6/2020).
Merlan Uloli beranggapan, apakah warga hanya mau coba-coba atau iseng-iseng saja. Sehingga dokumen warga yang sudah cetak, tapi tidak diambil.
Sehingga menurutnya ,pola pelayanan pelayanan kembali diubah .Kendati aplikasi belum tersedia namun pelayanan dilakukan via WhatsApp ,hanya untuk mengambil nomor antrian.
“ Jadi warga mendaftar lewat WhatsApp untuk mengambil nomor antrian,sehingga ketika datang ke Dukcapil sudah memegang nomor antrian yang dijawab lewat WA sehingga bisa dilayani”jelasnya.
Selanjutnya kata,Merlan Uloli pelayanan satu hari dibatasi hanya 150 Warga, pendaftaran pada pagi hari pukul 08.00 wit dan itu sudah dimulai sejak ,Senin 15 Juni 2020.
Setelah dibuka pendaftaran tersebut dengan batasan 150 warga dan serentak mereka membludak di Dukcapil.Tapi protokoler kesehatan diterapkan , duduk berjarak,gunakan masker dan cuci tangan.
Bahkan ruang pelayanan yang bisa menampung 200 warga dibatasi hanya 50 orang yang bisa masuk.Ini menurut Merlan untuk menjaga agar semua sama-sama aman dari virus mematikan itu.
“Tidak semuanya masuk ke dalam ruang pelayanan ,sebagian mengantri di main hall gedung otonom”cetusnya.
Merlan juga menuturkan, banyak warga yang datang tanpa nomor antrian .Tapi mereka mau secepatnya untuk dilayani namun diarahkan untuk mendaftar via WA .
Dia juga mengatakan, untuk pelayanan Dukcapil sementara mempraktekkan kebijakan new normal atau masa transisi.
Kendati demikian ,Merlan menghimbau kepada seluruh masyarakat kota yang membutuhkan pengurusan dokumen kependudukan diharapkan untuk tidak langsung ke kantor jika tidak memiliki nomor antrian.
Nomor antrian tersebut juga telah diumumkan lewat RRI di media sosial dan juga akan dipublish lewat baliho-baliho.
Untuk protokoler Kesehatan menjadi yang utama untuk Dukcapil dalam melakukan pelayanan di mana warga wajib menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun sebelum memasuki ruang pelayanan.
“ Jika tidak diingatkan oleh staf masyarakat sudah harus sadar untuk disiplin terhadap protokoler kesehatan”pintanya.
Bahkan ada sebagian warga yang menggunakan masker namun hanya menutup mulut sementara hidung tidak ,begitu juga dengan alasan lain yaitu baru selesai makan pinang jadi maskernya disimpan di dalam kantong.
“ Jadi apa yang kita terapkan ini tentu untuk menjaga keselamatan dan kesehatan bersama untuk itu masyarakat harus pahami hal ini”pesanya.
Jadi di samping kita melayani tapi kita juga mengatur masyarakat untuk disiplin terhadap protokoler kesehatan.
Terkait itu juga staff Dukcapil sangat kewalahan karena jika untuk melayani saja itu tidak menjadi persoalan namun ada staf yang harus mengatur warga sebelum masuk ruang pelayanan.
Ditambahkan Merlan Uloli, seluruh staf dukcapil semuanya berkantor dan tidak ada yang tinggal di rumah untuk memberikan pelayanan.
Jadi satu hari ada 2 shift bergantian untuk staf melakukan tugas baik itu mengarahkan warga menggunakan masker mengarahkan warga untuk cuci tangan dan mengukur suhu warga. Serta menjaga antrian dan yang lein melakukan pelayanan “pungkas wanita asal Gorontalo itu.
(Ricko).