Jayapura,Teraspapua.com – Komisi IV DPR Papua meminta kepada Dinas Perhubungan Provinsi Papua agar meyampaikan kepada Gubernur untuk meminta pada tahapan masa relaksasi setelah tanggal 19 besok,dan pada tanggal 20-04 Juli mendatang agar dibuka penerbangan baik itu akses intra Papua maupun yang dari luar Papua termaksud pesawat udara yang transit.
Alasan diminta membuka penerbangan tersebut,karena saat ini penumpang begitu banyak dan masyarakat kita tertahan 3-4 bulan diluar maupun ada disekitar kita “ ungkap Ketua Komisi IV DPR Papua Herlin Beatrix Monim kepada sejumlah awak media usai tatap muka dengan Dinas Perhubungan di hotel Swissbel Jayapura Rabu (17/06/2020).
Lanjut dijelaskan Monim,alasan lain memintah agar masa relaksasi berikut lagi agar penerbangan dibuka,karena menurutnya 14 hari ini tidak cukup kenapa ? Karena semua transportasi ini ada batasannya karena Social Distancing.Sehingga para penumpang tertumpuk untuk pulang , kita butuh waktu untuk memulangkan mereka.
Saat ini yang terdata pada kami masyarakat Papua yang ingin pulang hampir sekitar 500 orang,itu yang sudah terdata tapi kita belum hitung yang belum terdata “sambungnya.
Dikatakan Monim,kami minta untuk sementar yang harus pulang ini mereka yang benar-benar yang punya keluarga di Papua dan harus pulang tinggal disini.Dan yang keluar itu tidak ada masalah.
Jadi terkait surat ijin masuk keluar sebenarnya dipapua tidak ada untuk masuk tidak perlu mendapat surat ijin cukup rapid test tidak perlu PCR juga.
“ Tetapi yang keluar yang pasti orang itu ber-KTP Papua harus ada surat ijin keluar karena menjalankan tugas,tetapi kalau KTP dari luar dia bisa keluar saja tetapi harus dengan pernyataan dia tidak akan kembali dalam beberapa waktu kedepan sehingga kita menekan angka covid ditanah ini “beber Monim.
Ditambahkannya,saat ini juga di Jakarta ada 34 mahasiswa akademi keperawatan dari Nabire yang pergi praktek sejak bulan Maret lalu mereka tertahan disana.
Sekarang ini menjadi perhatian kita mereka harus dipulangkan karena mereka pergi untuk praktek,lain cerita untuk mahasiswa yang berkulia disana,kalu mereka ingin pulang ke Papua kita perlu pertimbangkan “ pungkasnya.
(Matu).